Namun demikian, secara hukum positif lewat aturan-aturan yang ada, Presiden dan Wakil presiden memang boleh tidak netral bahkan ikut kampanye. Tetapi secara etika, demi keadilan dan kejujuran yang ujungnya berdampak terhadap legitimasi hasil Pemilu, Presiden dan Wakil Presiden diharapkan bersikap atau terlihat netral.
Andai pun memihak, sampaikan saja secara resmi sikapnya tersebut seperti di Amerika Serikat, bahkan Presiden Barrack Obama ikut serta berkampanye untuk Hillary Clinton saat Pilpres melawan Donald Trump.
Sehingga masyarakat bisa mengontrol apakah upaya Presiden saat berpihak itu tak melanggar aturan yang ada.
Tak lantas berbicara netral tapi dalam tindak serta tanduknya, berpihak, kesannya kan jadi seperti hipokrit.
   Â