Faktor lain yang menjadi dasar pertimbangan besaran imbal hasil ORI025 ialah pertumbuhan ekonomi nasional yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023 lalu mencapai 4,94 persen.
Kemudian, volatilitas atau naik turunnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang utama dunia, arus modal investor asing, tensi geopolitik global terutama di dua kawasan yang masih panas, Eropa dan Timur Tengah serta kondisi politik di Tanah Air.
Dengan dasar pertimbangan tersebut dan berkaca pada penerbitan seri ORI sebelumnya yakni ORI024 dan ORI023 yang cenderung meningkat.
ORI023 T3 dan ORI023 T6 yang diterbitkan pada 30 Juni 2023 masing-masing menawarkan imbal hasil 5,90 persen dan 6,10 persen.
Lebih rendah dibandingkan ORI024 T3 dan ORI024 T6 yang diterbitkan pada 9 Oktober 2023 yang ditawarkan dengan imbal hasil 6,10 persen dan 6,35 persen.
Maka imbal hasil dua sub seri ORI025 bertenor 3 tahun dan 6 tahun, melalui hasil analisis sederhana diperkirakan akan berada di kisaran 6,40 persen hingga 6,60 persen.
Tentu saja hasil analisis sederhana terkait imbal hasil ORI025 ini bisa jadi tidak tepat, untuk jelas dan tepatnya pihak DJPPR-Kemenkeu rencananya akan mengumumkan secara resmi besaran imbal hasil instrumen investasi tersebut pada 25 Januari 2024.
Di sisi yang berbeda, sejumlah analis instrumen investasi berpendapatan tetap, memperkirakan bahwa animo masyarakat menyambut penawaran ORI025 akan sangat meriah. Mereka memprediksi angka pemesanannya bakal melebihi Rp.20 triliun, hingga masa pemesanan usai. Di atas ORI024.
https://www.djppr.kemenkeu.go.id/sbnritel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H