Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Isu Siap Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menkeu, Tak Lebih Dari Isapan Jempol para Politisi Belaka

19 Januari 2024   10:14 Diperbarui: 19 Januari 2024   12:22 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fix, berarti isu itu sengaja dihembuskan untuk menggembosi kekuatan politik Jokowi yang masih memiliki cengkeraman yang kuat di akar rumput, seperti yang tercermin dalam hasil survei approval rating terhadap Jokowi  Indikator politik terbaru, yang berada di angka 76,5 persen.

Penyebar isu ini meyakini, kekuatan utama Pemerintahan Jokowi dalam Kabinetnya, ada di beberapa anggotanya, selain Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan  Menlu Retno Marsudi, pilar utama Kabinet ini adalah Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono.

Dan dalam logikanya, yang paling mungkin di goyang "iman politiknya" adalah kedua orang ini, meskipun faktanya, jauh panggang dari api.

Selain itu, menurut nalarnya, begitu Sri Mulyani dan Basuki mundur Kabinet Indoensia Maju bakal berantakan dan jalannya Pemerintahan Jokowi bakal luluh lantak, mengingat peran keduanya sangat krusial dalam membangun approval rating terhadap Jokowi.

Tak ada yang dapat membantah kehandalan dan kehebatan Sri Mulyani dalam mengelola keuangan negara, she is ones of the best finance minister in the world.

Sementara ekonomi negara lain masih tertatih-tatih akibat di hajar dampak penanganan Covid-19, di bawah komando Sri Mulyani beserta jajaran institusi keuangan negara lainnya seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ekonomi Indonesia sudah mampu berjalan cukup baik.

Demikian pula, dengan keberadaan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dialah komandan lapangan pembangunan infrastruktur yang menjadi kekuatan Pemerintahan Jokowi.

Menurut pikirannya, Begitu keduanya mundur, pasar pasti akan merespon negatif, ekonomi akan kocar kacir, alhasil aprroval rating Jokowi bakal terjun bebas.

Dan akhirnya menguntungkan secara elektoral bagi calon presiden yang "kelihatannya" di dukung Faisal Basri,  dalam Pilpres 2024.

Untuk masalah dukungan itu, it doesn't take a genius to read between the line kemana arah dukungannya

Kolam "perubahan" akan membesar dan kemungkinan pasangan capres dukungannya untuk memenangkan Pilpres 2024 menjadi sedikit lebih terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun