Kelima, Pemerintah juga akan mempertimbangkan kondisi ekonomi makro nasional serta pengaruh perekonomian global, mengacu pada indikator ekonomi  seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tren situasi ekonomi global.
Mengutip keterangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, secara kumulatif ekonomi nasional Indonesia mampu tumbuh 5.05 persen, dengan tingkat inflasi yang cukup terkendali di angka 2,61 persen, jauh di bawah prognosis awal yang sebesar 3,6 persen.
Selain itu, tingkat inflasi global terutama di Amerika Serikat untuk tahun 2024 diperkirakan akan lebih terkendali, mendekati angka yang diharapkan oleh bank sentral AS, Federal Reserve atau dikenal dengan The Fed.
Anda kondisi tersebut terjadi dan terus membaik, sejumlah analis keuangan global memproyeksikan bahwa The Fed bakal memangkas suku bunga acuan mereka 3 kali sepanjang tahu 2024 mendatang, saat ini The Fed mematok suku bunganya di kisaran 5,25-5,5 persen.
Alhasil, dari prespektif tersebut akan menjadi angin segar bagi pasar obligasi baik di tingkat global maupun nasional termasuk di dalamnya SBN ritel.
Seluruh pertimbangan di atas, bertujuan agar imbal hasil ORI025 yang nantinya akan ditawarkan masih cukup menarik bagi investor, tapi dari sisi biaya atau cost of fund mencerminkan level yang wajar.
Sebagai tambahan informasi, menurut DJPPR-Kemenkeu, dalam penerbitan ORI025 kali ini  kembali akan menggunakan skema dual tranches atau dalam satu penerbitan terdapat dua tenor atau masa jatuh tempo dan imbal hasil berbeda seperti yang berlaku tahun 2023 lalu.
Tujuannya, agar masyarakat bisa melakukan optimalisasi cuannya, saat menanamkan uangnya di ORI025 dan setiap penerbitan SBN ritel lainnya, yang untuk tahun 2024 akan dilakukan sebanyak 8 kali.
Dan harus dingat, dengan berinvestasi di ORI025 tak hanya sekedar urusan cuan, tapi membantu Negeri kita tercinta ini, dalam hal pembiayaan untuk kemandirian bangsa demi kesejahteraan Rakyat Indonesia secara keseluruhan.
https://www.djppr.kemenkeu.go.id/sbnritel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H