Padahal tanpa drama SGIE pun sebenarnya secara keseluruhan Gibran sudah cukup keren, terlihat percaya diri dan menguasai jalannya debat malam tadi.
Jauh di atas sakwasangka dan ekspektasi sebagian besar masyarakat bahkan para pemilihnya sendiri. Mayoritas dari kita beranggapan bahwa Gibran bakal dengan enteng dikuliti jagoan-jagoan dari paslon lain yang dianggap lebih kaya pengalaman dan pengetahuan, Cak Imin dan Mahfud MD.
Hampir semua materi yang disampaikan  Gibran terlihat realistis, secara praksis achievable. Dan di sisi lain Cak Imin dan Mahfud lebih banyak berkutat pada retorika yang mengawang.
Istilah slepet atau slepetnomic yang tadinya diharapkan bakal menjadi kosa kata baru yang dikenal luas publik, ternyata tak nendang malah layu sebelum bisa berkembang.
Mahfud pun terlihat mencoba menyeret seluruh perdebatan tentang ekonomi ke dalam prespektif hukum yang sangat ia kuasai, ndilalahnya hal itu tak terjadi.
Sementara Gibran dengan luwes dan terlihat terlatih dengan baik asyik memainkan istilah-istilah ekonomi berbahasa Inggris secara fasih, akibatnya kepercayaan diri Cak Imin dan Mahfud  lumayan terhantam.
Buktinya dalam kata penutup, cak Imin terlihat agak terbata-bata menyampaikannya, sedangkan Mahfud lebih memilih membaca 21 program kerja paslon 03.
In other side, Gibran berorasi tanpa teks dan terlihat begitu percaya diri.
Apakah debat cawapres semalam dimenangkan oleh Gibran?
Jika memperhatikan dengan seksama jalannya debat semalam, ya menurut pendapat subjektif saya, ia memenangkan debat, tapi tentu saja pendapat berbeda juga akan disampaikan oleh para pendukung paslon masing-masing, mereka pastinya mengklaim bahwa jagoan mereka lah yang memenangkan debat semalam.
Bebas saja sih, mau berpendapat apa juga.Â