meteran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) salah mencatat angka di meteran listrik di rumah kita, sehingga harus membayar tagihan listrik melebihi seharusnya.
Mungkin ada diantara kita pernah mengalami kerugian, akibat petugas pencatatAtau ada juga kasus, karena di rumah tak ada orang dan petugas pencatat meteran itu tak bisa masuk, mereka menginput data meteran listrik berdasarkan perkiraan  pemakaian bulan sebelumnya.
Nah, ke depan hal tersebut tak akan terjadi lagi, karena rencananya tak lama lagi PLN akan mengganti seluruh meteran listrik konvensional di seluruh Indonesia dengan perangkat meteran listrik pintar, yang disebut Advance Metering Infrastructure (AMI) berbasis teknologi digital
Dengan sistem pencatatan terbaru ini, pembacaan meteran listrik menjadi lebih akurat, petugas pencatat meteran listrik PLN tak perlu datang secara door to door ke rumah pelanggan, dengan demikian tak perlu khawatir ada kesalahan input data.
Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo seperti yang saya kutip dari Kompas.Com, AMI adalah alat pengukur yang dilengkapi fitur komunikasi dua arah untuk menyediakan informasi yang ada di alat pencatat meteran listrik itu secara komprehensif.
Dan catat, penggantian meteran listrik AMI ini tak akan dipungut biaya alias gratis..tis..tis. Jadi kalau ada petugas PLN menetap biaya  tertentu untuk pergantian meteran listrik itu, dapat dipastikan itu pungli dan harus ditolak.
Terus apa istimewanya, mesin pencatat pemakaian lsitrik paling mutakhir, selain kepraktisan dan akurasi tadi?
Menurut PLN, AMI akan terkoneksi dengan aplikasi PLN Mobile sehingga perhitungan KWH meter transparan, bahkan masyarakat bisa mengetahui profil beban tagihan yang sedang berjalan.
Selain itu pola pelayanan PLN lebih fleksibel, masyarakat bisa memilih layanan pasca bayar dan pra bayar tanpa harus berganti alat meternya.
Dan satu hal lagi, apabila terjadi gangguan seperti misalnya pemadaman listrik karena suaru hal akan langsung terdeteksi oleh sistem yang ada di kantor PLN secara online, sehingga proses recovery-nya bisa berlangsung lebih cepat.
Sebenarnya uji coba pemasangan AMI, saat ini sudah berlangsung di wilayah Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali serta Sulawesi Barat, Tengah, dan Selatan.