Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Ambiguitas Netralitas ASN, Memiliki Hak Pilih tetapi Harus Netral

29 November 2023   13:09 Diperbarui: 1 Desember 2023   18:00 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: ASN. (Foto: KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA)

Netralitas ASN menjadi krusial dalam proses pemilu, lantaran mereka lah yang menjadi penyelenggara Pemilu dan dengan sumber daya yang mereka miliki bisa memengaruhi pilihan para pemilih dengan berbagai cara.

Andai mereka tidak netral  atau memihak pada salah satu calon, maka dampaknya akan sangat besar terhadap hasil pemilu, dan proses demokrasi yang telah diperjuangan dengan darah dan keringat  berpotensi hancur berantakan.

Nah, mengingat begitu penting dan krusialnya netralitas ASN pada saat pemilu, mungkin ada baiknya kalau seluruh ASN aktif yang mengabdi diberbagai kementerian dan lembaga negara dicabut saja hak memilih aktifnya seperti halnya anggota TNI dan Polri.

Agar tak ambigu seperti saat ini, berhak memilih tetapi harus netral. 

ASN kan juga manusia yang memiliki keimginan untuk mengekspresikan paslon atau partai politik yang akan/mau mereka pilih apalagi di jaman media sosial seperti saat ini atau bisa saja mereka keceplosan mengungkapkan pilihan politik mereka di ruang publik.

Jadi menurut hemat saya, agar tak sibuk mengurusi hiruk pikuk netralitas ASN dan tak menyulitkan posisi ASN sebagai personal, sekalian saja aturan yang membuka ruang ASN memiliki hak pilih aktif direvisi. 

ASN nantinya tak lagi memiliki hak memilih aktif dalam pemilu sehingga netralitas mereka dalam pelaksanaan pemilu yang begitu penting bisa benar-benar terjaga dan menjadi perdebatan serta tudingan tanpa henti setiap pemilu atau pilkada dilaksanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun