Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Gagal dan Gagal Lagi, Ada Apa dengan Bulutangkis Indonesia?

1 Oktober 2023   15:58 Diperbarui: 1 Oktober 2023   16:21 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai Badminton Lovers (BL) sejak masa Liem Swie King, Eddy Hartono/Gunawan, Verawati Fajrin, Ivana Lie masih berjaya , hingga kini. Kecewa rasanya menyaksikan prestasi bulutangkis Indonesia saat ini.

Prestasi mengecewakan terakhir terjadi saat tim bulutangkis beregu putra dan putri Indonesia harus bertekuk lutut dihadapan lawannya masing-masing pada pertandingan pertamanya di arena Asian Games 2023 di Huangzhao China, beberapa hari lalu.

Tim bulutangkis putri Indonesia  kalah melawan China dengan skor 0-3. Dan yang lebih menyedihkan, sebagai unggulan pertama di nomor beregu putra, Indonesia harus mengakui keunggulan permainan determinasi tinggi dari para pemain Korea Selatan dengan skor 1-3.

Padahal di laga pertama, Anthony Sinesuka Ginting berhasil mempersembahkan angka bagi Indonesia setelah mengalahkan tunggal pertama Korea Jeon Hyeok Jin.

Sayangnya, keunggulan tim Indonesia itu tak bisa dipertahankan, tiga laga setelahnya semua direbut tim bulutangkis Korea, pasangan Ganda putra nomor 1 Indonesia Fajar/Alfian harus mengakui kehandalan Juara Dunia BWF 2023 Kang Min Huk/Seo Seung Jae.

Oke lah, pasangan ganda putra Korea itu kini tengah on fire, tapi kekalahan Jonathan Christie oleh pemain yang peringkatnya jauh lebih rendah dibanding dirinya  secara mudah itu kurang bisa diterima.

Padahal belum lama berselang Jojo baru saja memenangkan Hongkong Open dan bermain cukup bagus di sepanjang turnamen.

Tak hanya Jojo sebenarnya, hampir seluruh pemain bulutangkis Indonesia tak bisa bermain konsisten, entah kenapa.

Kadang bisa bermain hebat laksana maestro bulutangkis dunia, tapi dalam pertandingan berikutnya bermain seperti orang yang baru belajar bulutangkis, sering mati sendiri, pukulannya tak bertenaga dan seperti tidak punya percaya diri.

Seringkali setelah unggul jauh, tiba-tiba saja kehilangan fokus dan seolah membiarkan lawan menyusul perolehan angka mereka, untuk kemudian kalah.

Banyak BL dan pengamat bukutangkis nasional berpendapat faktor mental lah yang menjadikan permainan pebulutangkis Indoneaia tidak konsisten seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun