Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kaesang Mendadak Ketua Umum PSI, Politik Oh Politik

26 September 2023   07:14 Diperbarui: 27 September 2023   17:16 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya berselang dua hari, sejak dirinya diumumkan secara resmi memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep langsung didaulat menjadi Ketua Umum Partai yang mengklaim dirinya sebagai partai anak muda ini.

Sabtu, 23 September 2023 resmi bergabung ke PSI, Senin 25 September 2023 langsung dilantik menjadi Ketua Umum menggantikan Giring Ganesha.

Keputusan menjadikan Kaesang sebagai Ketua Umum PSI ditentukan dalam Kopi Darat Nasional PSI yang diselenggarakan di Jakarta.

Giring kemudian diangkat menjadi anggota Dewan Pembina PSI bersama Ketua Umum PSI sebelumnya, Grace Natalie.

Sejatinya, tak ada yang salah dengan situasi tersebut, setiap orang memiliki hak politik untuk berdemokrasi, apalagi setiap Partai Politik memiliki otoritas dan mekanisme sendiri dalam menjalankan organisasinya.

Hanya saja, bagi saya sedikit mengherankan, bagaimana bisa kader partai yang baru berusia dua hari, sudah ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai.

Tapi itulah politik di Indonesia, penuh kejutan. Sebelumnya gerakan "kilat" serupa juga terjadi, pada saat Koalisi Perubahan menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden, mendampingi Anies Baswedan.

Pertanyaannya kemudian, apa arti dibalik penetapan Kaesang sebagai Ketum PSI bagi konstelasi politik nasional menjelang Pemilu 2024?

Banyak pengamat politik yang berpendapat bahwa langkah Kaesang dan PSI ini sebagai upaya melanggengkan dinasti politik Jokowi lewat PSI.

Tapi anehnya, ungkapan dinasti politik ini tak terdengar kencang ketika Agus Harimurty Yudhoyono mewarisi tampuk pimpinan Partai Dsmokrat.

Atau saat Megawati menunjuk kedua anaknya, Prananda dan Puan Maharani sebagai petinggi PDIP.

Pendapat lain, menyebutkan bahwa terjunnya Kaesang terjun dalam kancah politik nasional sebagai Ketum PSI, alih-alih bergabung dengan PDIP menandakan Jokowi sedang bermain dua kaki dalam Pemilu 2024.

Pendapat ini didasari oleh kedekatan Jokowi dengan bacapres Prabowo Subianto, yang menurut mereka, secara implisit telah menunjukan tanda-tanda ke arah sana.

Apalagi kita tahu, belakangan PSI pun cenderung lebih dekat ke Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo sebagai bacapresnya.

Lagi-lagi pendapat ini menurut saya  cukup sumir, PSI sendiri hingga saat ini belum memastikan akan mendukung bacapres siapa dalam Pemilihan Presiden 2024.

Dan Jokowi pun, terlihat masih cukup setia bersama PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapresnya.

Saya justru melihat penetapan Kaesang sebagai Ketum PSI, menandakan kaderisasi di Partai PSI tak berjalan dengan baik.

Partai Politik itu bukan lah klub sepakbola yang bisa dengan mudah membeli pemain hebat untuk dijadikan bintang utamanya.

Idealnya untuk menjadi Ketua Umum Partai Politik itu paling tidak harus berkiprah di partai tersebut setelah lama menjadi kader.

Namun, ini lah ajaibnya politik di Indonesia yang sangat pragmatis. PSI berharap coat tail-efect dari keberadaan Kaesang, mengingat pengaruh ayahnya masih sangat kuat.

Walaupun demikian, dalam prespektif saya, tak akan ada lonjakan suara signifikan untuk PSI apapun posisi Kaesang di Partai yang kerap disebut partai "bocil" tersebut.

Penetapan Kaesang sebagai Ketum PSI gaungnya mungkin saja cukup keras terdengar, tapi efek elektabilitasnya terhadap PSI tak akan terlalu besar, meski pasti ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun