Hari ini Jumat 30 Juni 2023 tepat pukul 09.00 , pilihan instrumen investasi yang bisa mendatangkan peluang cuan di atas inflasi dan rata-rata suku bunga deposito di bank-bank besar nasional bertambah lagi, dengan dibukanya penawaran Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 023.
Instrumen keuangan yang merupakan produk investasi berpendapatan tetap ini, menyuguhkan tawaran imbal hasil atawa kupon dalam rentang 5,9 hingga 6,1 persen per tahun, yang akan disajikan dalam dua pilihan tenor atau waktu jatuh tempo berbeda.
ORI023-T3 memiliki tenor 3 tahun dengan imbal hasil yang ditawarkan sebesar 5,9 persen per tahun, dan ORI023-T6 yang ditawarkan dengan masa investasi hingga 6 tahun, memberi iming-iming imbal hasil sebesar 6,1 persen per tahun.
Imbal hasil kedua sub seri ORI023 bersifat tetap alias fixed rate hingga masa jatuh temponya tiba, dan pembayaran kupon-nya bakal dibayarkan setiap bulan.
ORI terbitan ke-23 ini, diperdagangkan tanpa warkat alias scriptless serta dapat diperjuabelikan kembali atau tradeable tapi khusus antar investor ritel dalam negeri saja.
Lantaran tradeable, maka ORI023 ini berpotensi mendatangkan capital gain, selisih keuntungan antara harga beli dan harga jual kembali.
Tetapi ingat, dalam dunia investasi setiap potensi capital gain hadir, kedatangannya selalu diiringi juga dengan kemungkinan capital loss, harga jual kembali lebih rendah dari harga saat membeli.
Kalau begitu berisiko dong?
Mana ada sih investasi yang tidak  berisiko sama sekali, tapi dengan mitigasi yang tepat risiko investasi itu bisa dihindari.
Dalam hal ORI 023 atau Surat Berharga Negara (SBN) Ritel lainya yang bersifat tradeable, mitigasinya gampang banget, sabar saja, genggam terus, tunggu hingga masa jatuh temponya tiba.
Toh imbal hasil dan pokoknya dijamin pasti dibayar kok oleh Pemerintah, dan jaminan itu tertuang dalam dua undang-undang  sekaligus, Undang-Undang nomor 24 tahun 2002 tentang SBN dan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).