Seandainya, membutuhkan uang sementara jatuh temponya belum datang, ORI 023 bisa banget dijadikan jaminan ke bank atau lembaga pembiayaan lainnya tentu saja dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di institusi keuangan yang bersangkutan.
Nah, jika berminat membiakkan uangnya di instrumen investasi yang penerbitan dan pengelolaannya dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) tersebut, siapkan saja dana minimal Rp 1 juta hingga maksimal Rp 5 miliar untuk ORI023-T3 dan paling besar Rp.10 miliar untuk ORI023-T6.
Caranya, hubungi saja mitra distribusi yang sudah berpartner dengan Kemenkeu yang terdiri dari bank-bank milik Pemerintah dan swasta besar lainnya, Â perusahaan sekuritas serta perusahaan keuangan berbasis teknologi atau fintech.
Ingat masa penawarannya hanya sampai dengan 20 Juli 2023, itu pun kalau kuotanya masih ada, bisa saja kuota awal yang telah ditetapkan Pemerintah sudah ludes, andai ini yang terjadi, ya saat itu juga penawaran ORI023 akan berakhir.
Lah, kan biasanya Pemerintah bakal menambah lagi kuotanya jika kuota awalnya habis terserap pasar, seperti penerbitan SBN Ritel sebelumnya.
Menurut informasi yang saya dapatkan dari orang dalam, besar kemungkinan untuk ORI023 kali ini mekanisme penambahan kuota tak akan diberlakukan
Siapa yang memesan duluan, dia lah yang akan pertama dilayani dan mendapatkan jatah produk investasi fixed income ini.
Oleh sebab itu, agar tak "ketinggalan kereta" begitu penawarannya dibuka, segerakan melakukan pemesanan, karena berkaca pada penerbitan SBN ritel sebelumnya paling tidak dalam dua tahun belakangan appetite masyarakat untuk berinvestasi di instrumen investasi fixed income ritel keluaran Pemerintah tersebut, sangat besar.
Para pemburu cuan rakus melahap setiap penawaran SBN ritel yang disajikan Pemerintah, bahkan hingga "berperang" ala-ala war ticket Coldplay, seperti yang terjadi saat penawaran Sukuk Tabungan seri ST 010 yang baru lalu.
Akh, tapi kan ORI023 ini imbal hasil yang ditawarkannya lebih rendah dibandingkan SBN ritel rilisan tahun 2023 yang telah terbit sebelumnya, bisa saja animo masyarakat jadi menurun, iya kan?
Eit, tunggu dulu, jangan sekate-kate, faktanya imbal hasil yang ditawarkan masih di atas rata-rata suku bunga deposito di bank-bank BUMN dan bank umum nasional lainya yang per bulan Mei 2023 ada di level 5,02 persen, sementara tingkat keamanan dan risikonya setara.