ORI 023 T3 dan ORI 023 T6 yang penawarannya bakal dibuka Pemerintah pada Jumat 30 Juni 2023 akhir pekan ini, hingga 20 Juli 2023 mendatang, Â diperkirakan bakal menyedot perhatian dan minat investor lantaran karekteristik dari instrumen investasi khusus bagi investor perseorangan domestik ini bisa diperdagangkan kembali alias tradeable, imbal hasilnya menarik, dan bebas risiko.
Dua sub seri Obligasi Ritel Indonesia,Risiko disini adalah risiko pasar, risiko gagal bayar, dan risiko likuiditas.
Sebenarnya bukan hal baru jika ORI yang sudah diterbitkan selama 17 tahun tersebut, dalam setiap penawarannya selalu ramai diminati investor.
Pada tiga seri penerbitan ORI sebelumnya ORI 020, ORI 021, ORI 022 selalu ramai di buru masyarakat, alhasil permintaannya selalu melebihi kuota awal yang ditetapkan PemerintahÂ
Mengutip data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) Â ORI 020 yang diterbitkan pada Oktober 2021, berhasil menyerap dana masyarakat Rp. 15 triliun, sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah, tak lebih karena memang DJPPR Kemenkeu selaku pengelola, dengan alasan strategi pembiayaan tidak menambah jatah kuotanya, padahal kalau mau permintaan investor atas ORI 020 saat itu, masih sangat besar.
Berbeda saat penawaran seri ORI 021 yang diterbitkan Januari 2022, Â ketika kuota awal yang ditetapkan sebesar Rp. 15 triliun terpenuhi, Pemerintah menambah kuotanya, hasilnya dana masyarakat yang berhasil diserap oleh instrumen investasi ritel ini, menembus angka Rp. 25 triliun.
Bahkan, penerbitan ORI 021 memecahkan rekor jumlah investor penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel yang tercatat sebanyak 56.238 investor.
Ajibnya lagi, sebanyak 25.405 investor atau 45,2 persen dari jumlah total investor merupakan investor baru.
Terakhir, seri ORI 022 yang ditawarkan mulai 26 September 2022 hingga 19 Oktober 2022 lalu, kuota awal yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp. 10 triliun, hasilnya Rp.15 triliun dana masyarakat yang berhasil dimobilisasi.
Dengan track record seperti ini, tak heran juga jika kemudian penawaran ORI 023 diprediksi sejumlah analis investasi  akan oversubsubcribes karena hypenya akan sangat tinggi, apalagi ORI 023 dirilis dengan dua masa jatuh tempo berbeda.
Belum ada keterangan resmi dari pihak DJPPR mengenai besaran kuota yang akan ditawarkan untuk dua sub seri ORI 023, tapi menilik 3 penerbitan SBN dan SBSN di tahun 2023, sebelumnya sepertinya kuota awalnya akan dipatok di angka Rp. 10 triliun.