Melihat fakta ini, Â asa besar Pemerintah terhadap penerbitan ORI sudah dalam track yang benar, lantaran sedari awal telah meyakini bahwa penerbitan ORI dan seri SBN ritel lain fungsinya sangat strategis bagi perekonomian nasional.
Selain sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan negara via Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ORI juga menjadi alternatif investasi bagi masyarakat, khususnya investor perseorangan domestik.
Penerbitan ORI, juga merupakan salah satu strategi Pemerintah untuk men-generate inklusi keuangan, guna mendukung terwujudnya masyarakat yang berorientasi pada investasi jangka menengah dan panjang.
Dengan demikian, pendalaman pasar akan terus meluas dengan memanfaatkan potensi besarnya jumlah penduduk Indonesia, sehingga cita-cita kemandirian dalam pembiayaan pembangunan dapat terwujud.
Di sisi lain, sebenarnya masyarakat pun rindu akan instrumen investasi yang aman, berisiko rendah, nyaman dan "murah" meski tetap menawarkan imbal hasil yang menarik.
Appetite masyarakat untuk berinvestasi sangat tinggi, sayangnya tak dibarengi oleh ketersediaan produk investasi dengan kualifikasi seperti itu, dan instrumen investasi ritel produk Pemerintah  menyajikannya.
Oleh sebab itu seiring waktu, melalui sosialisasi masif dan edukasi yang tepat, perlahan tapi pasti ORI, dan seri SBN serta SBSN ritel menjadi primadona dunia investasi di Indonesia paling tidak 2 tahun belakangan ini.
Bagi investor baru dari generasi milenial dan gen Z, berinvestasi di instrumen yang pengelolaan dan penerbitannya dilakukan oleh DJPPR-Kemenkeu ini menjadi sarana untuk "belajar berinvestasi"
Sementara, bagi para investor kawakan SBN dan SBSN ritel menjadi sarana diversifikasi investasi  sekaligus menjadi semacam hedging atau lindung nilai mereka dalam berinvestasi di instrumen keuangan lain yang lebih berisiko seperti saham atau crypto.
Sepanjang 17 tahun, Pemerintah telah menerbitkan ORI sebanyak 22 seri, imbal hasil tertinggi yang pernah ditawarkan sebesar 12,05 persen yakni di seri ORI 001 tahun 2006, sedangkan imbal hasil terendah diberikan pada penerbitan tahun 2021 di seri ORI 020 yakni sebesar 4,95 persen.
Dalam menentukan besaran imbal hasi tersebut, Pemerintah mempertimbangkan sejumlah aspek, diantaranya suku bunga acuan Bank Indonesia yang dikenal dengan BI 7 days repo rate (BI7DRR), suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), rata-rata suku bunga deposito bank-bank milik negara.