Walaupun menurur pengamatan saya, tenis bisa lebih populer karena exposure media-media barat lebih tinggi dibandingkan bulutangkis, lantaran popularitasnya memang lebih tinggi di Barat.
Hal ini juga berkaitan dengan raihan prestasi yang ditorehkan, para juara tenis hampir seluruhnya berasal dari negara-negara Barat dalam hal ini benua Eropa dan Amerika yang secara ekonomi relatif lebih maju
Sementara bulutangkis di dominasi oleh negara-negara di kawasan Asia yang secara ekonomi rata-rata dikategorikan ke dalam negara berkembang.
Jadi ada semacam perbedaan kelas antar dua entitas olahraga tersebut, kasarnya Tenis dianggap sebagai olahraga kaum elit sementara bulutangkis merupakan olahraga kaum proletar atau maayarakat kebanyakan.
Oleh sebab itu, turnamen- turnamen tenis yang masuk dalam kalender WTA Tours atau ATP Tours hampir selalu disponsori perusahaan-perusahaan besar asal barat yang memiliki segmen kelas atas, misalnya Rolex, Emirates, Perusahaan pembayaran semacam American Express, Mastercard, atau invesment banking company semacam Morgan Stanley dan BNP Paribas.
Selain dari sisi sosiologis dan praksis, Â secara organisasi pun olahraga tenis jauh lebih rapi, maju dan tertata dibandingkan bulutangkis, meskipun dalam beberapa tahun belakangan BWF terlihat lebih maju dalam mengelola bulutangkis dunia, meskipun belum bisa disetarakan dengan organisasi tenis dunia terutama dalam hal pengelolaan turnamen.
Bayangkan dalam sepekan bisa ada 4 atau 5 rangkaian turnamen tenis resmi dalam kelas yang berbeda-beda.
Sehingga pemain-pemain tenis bisa memilih turnamen mana yang layak ia ikuti sesuai peringkatnya.
Sementara turnamen bulutangkis resmi BWF umumnya hanya satu kali dalam sepekan.
Dengan fakta-fakta di atas, makanya tak heran jika hadiah uang yang ditawarkan pada turnamen tenis dan badminton terkhusus turnamen lapisan teratasnya bak bumi dan langit.
Andai Anthony Ginting Juara Indonesia Open 2023 yang notebene-nya bisa disebut sebagai turnamen Grand Slam-nya bulutangkis hadiah uang yang bakal di raihnya hanya 87.500 dolar AS, lebih kecil dibandingkan petenis yang gugur di babak kedua Wimbledon yang hadiah uangnya sebesar 93.200 dolar AS.