Pro Kontra, Ceremony Coronation King Charles III DI Tengah Masyarakat Inggris, Apa Penyebabnya?

Oleh sebab tersebut, kelompok muda Inggris yang tak memiliki ikatan emosi cukup kuat dengan monarki Inggris bahkan menurut beberapa jajak pendapat mengganggap institusi monarki sebagai sesuatu yang tidak penting, menganggap seremony pemahkotaan Raja Charles III yang akan berlangsung selama 3 hari itu dan  memakan biaya cukup besar tersebut dianggap hanya buang-buang uang serta tidak sensitif terhadap kondisi warga Inggris yang tengah kesulitan ekonomi.

Selain itu, konstelasi politik internal monarki Inggris saat ini dianggap sebagian masyarakat Inggris tak sedang baik-baik saja, menyusul perselisihan antara Pangeran Henry yang bersama Istrinya Meghan Markle bertentangan sikapnya dengan Royal Family secara keseluruhan

Bahkan, putra bungsu Charles dengan Lady Diana sudah menanggalkan gelar kebangsawanannya untuk hidup sebagai warga biasa di California Amerika Serikat bersama Istri dan kedua anaknya.

Karena persoalan inilah istri Henry, Meghan memilih untuk tak menghadiri pemahkotaan bapak mertuanya, hal yang menandakan bahwa hubungan buruk di internal Royal Family memang benar adanya.

Meskipun demikian bagi sebagian warga Inggris lain, Coronation Ceremony King Charles III  masih dirasa penting untuk dilaksanakan, karema begitulah seharusnya monarki tertua seperti Inggris menghormati tradisi dan budayamya yang sudah berlangsung ratusan tahun.

Bagi mereka pemahkotaan Raja Charles III merupakan sesuatu yang sangat dinantikan, terlepas dari dinamika yang terjadi di internal Keluarga Kerajaan Inggris.

Bagi mereka, Monarki adalah Monarki yang harus menjunjung tinggi segala tradisi dan budaya serta kelazimannya, apapun yang terjadi.

So bagi kita, masyarakat Indonesia mari kita nikmati saja prosesi Coronation Raja Charles III ini sebagai sebuah hiburan dan memberi insight tambahan dalam rangka mengenal sebuah sistem pemerintahan yang merupakan salah satu yang tertua di dunia.