Kondisi itu semua, membawa mereka ke dalam kondisi seperti gangguan psikologis "star syndrome" alhasil munculah sikap-sikap gemar flexing dan hedonis, untuk melengkapi citra mereka sebagai pejabat negara yang dihormati, bangsa kaum VVIP.
Bantu para pejabat negara untuk menjauhi sifat-sifat hedonis dengan cara tak menghormati mereka secara berlebihan, biasa saja lah, hormati mereka dalam batas-batas kewajaran, jangan seperti hamba sahaya kepada tuannya.
Jangan melulu memandang orang dari hartanya yang berlimpah, kekuasaanya yang besar sehingga melupakan mereka juga manusia biasa saja, seperti kebanyakan dari kita semua.
Rumusnya mungkin saja sesederhana itu, hanya saja implementasinya tak akan semudah itu, butuh daya dukung yang kuat dari semua pihak.
Hedonisme  para pejabat negara seperti yang dipamerkan belakangan terlahir ketika dorongan untuk mendapat pengakuan-pengakuan dalam kehidupan, mengalahkan integritas dalam dirinya.
Akibatnya, kepekaan dan empati dalam dirinya lenyap tak berbekas, akhirnya hedonisme akan tumbuh subur dan memunculkan perilaku-perilaku yang di luar nalar kemanusiaan.
So, B aja lah dalam menghormati Pejabat Negara, ketika jabatannya hilang dan itu pasti terjadi, sama saja mereka juga rakyat jelata seperti kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H