QRISÂ yang dirilis Bank Indonesia terus ramai menjadi bahan perdebatan di media sosial.
Pelafalan cara pembayaran digitalEntah apa manfaatnya!
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Wardjiyo lewat akun Twitter resmi milik BI @bank_Indonesia, mengatakan lewat video pendeknya  bahwa pelafalan yang benar untuk pembayaran digital itu adalah "KRIS"
"Nah, ingat sobat Rupiah kalau ingin membayar ingin bayar apa saja, yang tinggal scan dengan cepat, mudah, aman, dan andal, ya tinggal scan aja dengan KRIS bukan KYURIS."
Hal ini kemudian diperkuat dengan paparan yang disampaikan situs resmi Bank Indonesia, BI.go.id.
"Quick Response Code Indonesian Standart atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah panyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code"
Namun rupanya, keterangan resmi dari Bos BI dan situs resmi bank sentral Indonesia sebagai pemilik program, tak serta merta bisa menghentikan perdebatan pelafalannya.
Salah satu influencer di platform media sosial Twitter pemilik akun @nessijudge, keukeuh bahwa pelafalan yang benar QRIS adalah KYURIS.
"IT'S QYURIS NOT KRIS, i'm so sorry bapak-bapak, it's English, u set this up yourselves hahaha
It's Mekdi for McD bukan Mekde.
Keyefsi for KFC bukan Kaefce.
Eichenem for H&M bukan Hadanem
Wkwkw jangan berantakin otak kita yang sudah berantakan ini"