Bagi masyarakat keberadaan SBN ritel merupakan berkah tersendiri, dalam hal memberikan alternatif pilihan investasi yang aman dan nyaman dengan imbal hasil yang menarik, di tengah meningkatnya appetite masyarakat dalam berinvestasi, sementara instrumen investasi dengan spesifikasi seperti SBN ritel di pasar masih sangat kurang.
Kembali ke pembahasan SBR 012, salah satu karakteristik dari instrumen keuangan ini adalah non-tradeable alias tak bisa diperdagangkan kembali di pasar sekunder.
Namun, bagi investor yang ingin mencairkan dananya lebih cepat karena suatu hal, ada fitur yang bisa digunakan yakni early redemption atau pencairan lebih awal dari tenor yang telah ditetapkan tanpa terkena penalti atau biaya apapun.
Tetapi, ada prasyaratnya bagi investor untuk bisa menggunakan fitur early redemption tersebut minimal investasinya harus di atas Rp. 2 juta untuk satu sub seri.
Hal tersebut disyaratkan karena angka maksimal pencairan lebih awal adalah 50 persen dari nilai investasi yang bersangkutan. Dan paling cepat bisa dilakukan satu tahun setelah investasinya tersebut mengendap.
Bagi masyarakat yang berminat untuk memborong instrumen keuangan ritel pelat merah ini, siapkan dana minimal Rp 1 juta atau kelipatannya hingga maksimal Rp 5 miliar untuk sub seri SBR 012 T2 atau maksimal Rp. 10 miliar untuk sub seri SBR 012 T4.
Jangan lupa, penawaran SBR 012 ini memiliki batas waktu, mulai Kamis 19 Januari 2023 hari  ini Pukul 09.00 sampai dengan Pukul 10.00 Kamis 9 Februari 2023 bulan depan.
Apabila lewat dari masa penawaran itu, ya harus nunggu lagi penerbitan SBN ritel dengan seri berbeda berikutnya.
Agar tak terlewat, masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di SBR 012 T2 dan SBR 012 T4 bisa segera menghubungi mitra distribusi (midis) yang telah bekerja sama dengan Kemenkeu.
Untuk SBR 012 ada 29 midis yang terdiri dari perbankan, perusahaan sekuritas dan perusahaan keuangan berbasis teknologi, yaitu :Â
Perbankan : Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank BTN, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Commonwealth, Bank DBS, Bank Mega, Bank HSBC, Bank Panin, Bank Maybank, Bank Permata, Bank UOB, Bank Viktoria Internasional, dan Standard Charttered Bank.
