Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Skema Baru Penerbitan SBR 012, Antisipasi Hype Masyarakat dalam Berinvestasi

19 Januari 2023   07:17 Diperbarui: 19 Januari 2023   07:33 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
@DJPPRKemenkeu/Twitter

Pemerintah via Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) Kamis (19/01/23) hari ini resmi membuka penawaran Surat Berharga Negara(SBN) Ritel yang pertama untuk tahun 2023, jenis Saving Bonds Ritel (SBR) Seri SBR 012.

Berbeda dengan seri-seri SBN ritel sebelumnya, emisi Seri SBR 012 kali ini memiliki dual tenor yang dalam istilah DJPPR di sebut sub seri yakni, sub seri SBR 012 T2 dengan waktu jatuh tempo atau tenor 2 tahun dengan kupon atau imbal hasil 6,15 persen per tahun.

Dan sub seri SBR 012 T4 dengan tenor 4 tahun yang memberikan imbal hasil lebih tinggi yakni 6,35 persen per tahun.

Imbal hasil kedua subseri SBR 012 tersebut sama-sama bersifat floating with the floor atau mengambang dengan batas minimal, merujuk pada suku bunga acuan Bank Indonesia 7 days repo rate.

Karena bersifat mengambang dengan batas minimal, maka besaran imbal hasil yang diberikan bakal di evaluasi setiap 3 bulan.

Untuk periode 3 bulan pertama akan berlaku mulai 15 Februari hingga 10 Mei 2023.

Nah, seperti yang sudah dipaparkan di dua artikel terkait sebelumnya, sifat dari imbal hasil ini bisa naik tetapi tak bisa turun di bawah batas minimal mengacu pada imbal hasil yang pertama ditawarkan.

Tujuan Pemerintah, menerbitkan SBR 012 dengan dual tenor dan imbal hasil yang berbeda dalam satu penerbitan adalah untuk memberi kesempatan kepada investor dan calon investor agar lebih optimal meneguk keuntungan dari berinvestasi di SBN ritel.

Selain itu, hal tersebut dilakukan untuk mengakomodir besarnya minat masyarakat untuk memiliki SBN ritel yang belakangan magnitude-nya luar biasa hype tersebut.

Jujur saja, langkah yang dilakukan oleh DJPPR Kemenkeu selaku pelaksana dan pengelola emisi SBN ritel ini cukup cerdas, mampu merespon animo pasar yang naik sangat cepat dengan tanggap dan tepat.

Animo masyarakat terhadap SBN ritel yang bisa sampai pada titik "hype" seperti sekarang ini, juga merupakan hasil kerja keras dan cerdas para pihak yang terlibat di dalamnya, terutama DJPPR-Kemenkeu. Kredit positif pantas diberikan kepada mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun