Makannya tak heran jika kemudian Wan Azizah didaulat menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia. Jabatan tertinggi di pemerintahan Malaysia yang pernah diraih oleh seorang perempuan.
Wan Azizah yang di dunia politik Malaysia biasa disebut Kak Wan, tak pelak menjadi salah satu politikus perempuan paling berpengaruh dalam sejarah Malaysia.
Sayangnya, dinamika politik kemudian terjadi, apa yang disepakati tak sepenuhnya dijalankan Mahathir.
Betul Mahathir membebaskan Anwar melalui pengampunan yang diberikan oleh Raja atas rekomendasinya sebagai Perdana Menteri.
Setelah Anwar bebas, Wab Azizah kembali memberikan posisinya ssbagai pimpinan Koalisi Pakatan Harapan kepada suaminya
Tetapi perkara menyerahkan kekuasaan kepada Anwar sebagai orang nomor 1 di Pemerintahan Malaysia tak jua terjadi.
Mahathir mengulur-ngulur waktu dengan cara-cara politis, hingga akhirnya menimbulkan perpecahan di kalangan koalisi Pakatan Harapan, yang berujung mundurnya Mahathir.
Dinamika yang kemudian dimanfaatkan oleh UMNO atau Koalisi Barisan Nasional untuk kembali mengambil alih kendali pemerintahan.
Muhyiddin Yassin kemudian diangkat menjadi PM Malaysia dari UMNO. Tak lama berselang, karena krisis akibat pandemi Covid-19 ia kehilangan dukungan di Parlemen sehingga memaksanya mundur.
Posisinya digantikan oleh Kader Barisan Nasional lain Ismail Jacob yang kemudian memajukan pelaksanaan Pemilu.
Pemilu yang dilaksanakan November 2022 ini berhasil membawa Pakatan Harapan meraih kursi mayoritas Parlemen dengan raihan 82 kursi, meski belum cukup untuk melewati ambang batas 120 kursi untuk membentuk kabinet.