Nah, fakta bahwa Inggris dan negara Uni Eropa lain seolah tak memiliki independensi dalam hal pasokan energi, membuat mereka berpikir ulang terkait sejumlah larangan di sektor hulu, yakni dalam melakukan eksplorasi gas dan minyak.
Melansir situs berita The Telegraph, Perdana Menteri Inggris yang baru Elizabeth Truss telah mencabut larangan teknologi eksplorasi fracking dalam pengeboran gas dan minyak di seluruh wilayah negara tersebut, yang sejak tahun 2019 dilarang digunakan di Inggris.
Harapannya, dengan pencabutan larangan tersebut, shale gas hasil dari pengeboran fracking tersebut bakal mengalir ke seluruh Inggris paling tidak saat musim semi tahun 2023 datang atau sekitar 6 bulan ke depan.
Hal tersebut bisa dilakukan karena sebenarnya menurut British Geological Survey di perut Bumi wilayah Inggris terutama di Laut Utara diestimasikan memiliki cadangan gas  sebanyak 1.300 Tcf (trilliun cubic feet).
Jika hanya 10 persen saja yang terealisasi dari jumlah tersebut, Kantor Perdana Menteri Inggris memastikan akan mampu memenuhi seluruh kebutuhan gas Inggris selama 10 tahun.
Menurut sumber referensi yang saya dapatkan, fracking merupakan teknologi hidrolika patahan yang melakukan proses penambangan gas dengan menggunakan injeksi fluida tekanan tinggi secara horisontal ke lapisan batuan cebakan gas atau minyak. Media injeksi yang digunakan adalah campuran air, pasir, butiran keramik khusus dan cairan kimia.
Metode ini pertama kali digunakan di Amerika Serikat, dan terbukti efektif untuk meningkatkan hasil dari sumur gas dan minyak, terutama dari sumur-sumur gas atau minyak yang sudah tua.
Tujuan utama fracking ini, adalah menghasilkan shale gas atau shale minyak. Shale gas dan shale minyak ini berbeda  dengan gas dan minyak konvensional.
Yang membedakan keduanya adalah posisi dimana letak gas atau minyak itu berada. Biasanya gas alam konvensional ditemukan di cekungan lapisan bumi pada kedalaman sekitar 800 meter atau lebih.
Sedangkan letak shale gas biasanya berada lebih dalam lagi. Karena secara prinsip shale gas itu terperangkap pada celah-celah atau pori-pori batuan (shale formation) pada kedalaman 1.500 meter atau lebih.
Mengapa di negara-negara Eropa termasuk Inggris metode fracking ini dilarang, karena ditenggarai bahan kimia yang digunakan dalam proses fracking tersebut mencemari lingkungan terutama air tanah yang menjadi sumber air minum masyarakat.