Jadi membatasi pengunjung agar kelestarian Candi Borobudur terjaga itu satu hal, kenaikan harga tiket secara fantastis itu hal lainnya.
Kecuali memang sejak awal rencana penetapan kenaikan harga tiket itu, Pemerintah ingin menyelam sambil minum air. Menyelam dengan membatasi pengunjung untuk kepentingan konservasi, dan minum air dengan cara menaikan tarif untuk menambah dana pengelolaan candi.
Mungkin solusi menaikan harga tiket bisa diterapkan pada bangunan komersial milik swasta, tapi kan Borobudur milik negara yang aksesnya tak boleh dibedakan atas dasar kemampuan sosial dan ekonomi warganya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!