Kabar lanjutannya menyebutkan, bahwa sesaat setelah berhasil mengenyahkan Putin mereka akan segera menghentikan perang di Ukraina.
Menurut mereka dan konon kabarnya isu tersebut telah menyebar di kalangan masyarakat Rusia bahwa telah terjadi kesalahan strategi saat militer Rusia mulai menginvasi Ukraina.
Alhasil perang menjadi panjang dan kondisi ekonomi Rusia dikabarkan terus mengalami pemburukan akibat kebijakan Putin untuk menyerang Ukraina.
Sejumlah mantan petinggi militer Rusia kecewa berat melihat invasi militer Rusia ke Ukraina cenderung stagnan, tak mengalami kemajuan yang berarti.
Mereka yang kecewa terhadap Putin ini merupakan kelompok yang tergabung ke dalam "Siloviki"
Siloviki adalah istilah dalam bahasa Rusia yang berarti politisi aktif  yang berasal dari dinas intelejen dan keamanan serta militer Rusia.Â
Mereka memiliki pengaruh sangat kuat di Rusia. Selama ini Siloviki menjadi pilar utama kekuatan politik Putin saat memimpin Rusia.
Andai kabar tersebut benar, berbaliknya posisi Siloviki ini bakal menjadi bahaya tersendiri bagi kekuasaan Putin di Rusia.
Analisis Sodolov terkait kemungkinan kudeta di Rusia, Â diperkuat oleh pendapat oleh ahli Rusia Alexei Muraviev yang meyakini Putin tengah menghadapi ancaman kudeta dari para petinggi militer dan intelejennya.
Muraviev meyakini tindakan menyingkirkan Putin dari Kursinya sebagai Presiden Rusia akan dilakukan segera.
Karena tensi yang memanas antara Putin dan para pejabat militer dan intelejen terua bereskalasi.