Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Penyakit Hepatitis dan Cara Mencegah serta Mengenali Gejalanya

4 Mei 2022   07:02 Diperbarui: 4 Mei 2022   11:05 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kesibukan persiapan berbagai hal terkait Idul Fitri 1443 H, kabar menyedihkan datang dari dunia kesehatan Indonesia, bukan tentang Covid-19 tetapi terkait meninggalnya tiga orang anak yang disebabkan oleh penyakit Hepatitis Akut Misterius.

Ketiga anak tersebut meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUP Dt Cipto Mangunkusumo Jakarta, dalam kurun waktu berbeda dengan rentang waktu 2 minggu, terakhir terjadi pada 30 April 2022 

Kabar yang dilansir oleh sejumlah media daring nasional menyebutkan bahwa sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menetapkan kasus Hepatitis misterius yang menyerang anak-anak, sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah menginfeksi 228 anak di 12 negara Eropa dan Asia.

Jadi kemungkinan besar kasus meninggalnya 3 orang anak tersebut berkaitan dengan KLB Hepatitis pada anak yang telah ditetapkan oleh WHO.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Amerika Serikat (CDC) Hepatitis misterius ini diakibatkan oleh Adenovirus 41.

Untuk itulahkemudian sejumlah pihak mendorong Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk mendalami kasus tersebut dan memberi keterangan yang transparan tentang hasilnya kepada publik.

Seperti halnya WHO, Kemenkes-pun masih melakukan penelitian tentang Hepatitis misterius tersebut.

Namun yang jelas, menurut hasil pemeriksaan para dokter di RSCM terhadap ketiga orang anak tersebut, qgejala yang ditemukan pada pasien-pasien anak ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, tubuh berwarna kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Lantas merasakan nyeri sendi atau pegal-pegal, warna urine terlihat gelap serta saat buang air besar fesesnya berwarna kuning pucat.

Selain itu ketika dokter melakukan tes laboratorium hasilnya,  Serum Aspartate transaminase (AST) / SGOT atau Alanine transaminase (ALT) / SGPT lebih dari 500 U/L.

Untuk memastikan semuanya,  investigasi kini tengah dilakukan Kemenkes apa sebenarnya penyebab Hepatitis akut ini bisa membunuh ketiga anak tersebut.

"Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, seperti dilansir CNBCIndonesia.com, Selasa (03/05/22) kemarin.

Hepatitis atau radang hati ini telah lama menjadi bagian sejarah gangguan kesehatan pada manusia.

Menurut situs Nature.Com, Penyakit ini pertama kali ditemukan lebih dari 2.000 tahun lalu oleh Dokter asal Yunani Hippocrates.

Kondisi kulit menguning menjadi gambaran indikasi utama penyakit yang oleh Hippocrates disebut Ikterus itu.

Namun saat itu dirinya belum mampu mengetahui penyebab dan cara mencegahnya, hingga dokter Baruch Blumberg menemukannya diakhir tahun 1950-an, saat dirinya bekerja di US National Institute of Health (NIH) Bethesda di Maryland Amerika Serikat.

Pencegahan penyakit Hepatitis melalui vaksin ia temukan saat melakukan penelitian terhadap suku Aborigin di Australia.

Dalam darah mereka ditemukan antigen dari virus yang kemudian disebut Hepatitis B.

Hepatitis dalam perjalanannya kemudian diklasifikasikan ke dalam dua jenis yakni Viral Hepatitis yang menular  dan Non-Virus Hepatitis yang tidak menular.

Yang disebut terakhir ini merupakan Hepatitis alkoholik karena kondisi peradangan hati  terjadi akibat penderita mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang dan berlebihan.

Selain itu, ada yang diakibatkan penyakit autoimun sehingga menimbulkan peradangan pada organ hati.

Sementara jenis Hepatitis lain yang disebabkan oleh virus dan bersifat menular, sampai saat ini telah ditemukan terdiri dari lima jenis virus hepatitis yaitu A,B,C,D, dan E.

Kelima jenis hepatitis inilah yang menjadi penyebab utama wabah penyakit hepatitis di dunia.

Ajaibnya meskipun sama-sama menimbulkan peradangan hati namun kelima jenis virus hepatitis memiliki cara penularan yang beragam, karena setiap jenis virusnya memiliki genetik, karakteristik, dan siklus perkembangan yang berbeda.

Menurut beberaps situs kesehatan, Hepatitis jenis A dan E penularannya banyak ditemukan melalui rute oral alias mulut dan sistem pencernaan melalui asupan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh virus yang berasal dari feses penderita hepatitis.

Selain itu virus hepatitis jenis A dan E tersebut dapat ditularkan melalui makanan mentah atau makanan yang belum dimasak hingga matang benar yang telah terpapar virus.

Intinya penyebaran virus hepatitis A dan E ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan air yang digunakan,  lingkungan disekitarnya karena fasilitas sanitasi yang tak memadai, dan kebersihan diri seperti enggan mencuci tangan saat setelah dari toilet.

Nah, untuk jenis virus hepatitis jenis B, C, dan D penularannya baru bisa terjadi melalui transfusi darah, hubungan seks, dan penggunaan jarum suntik tak steril, dan melalui ibu pengidap hepatitis terhadap anaknya yang baru dilahirkan.

Hal itu bisa terjadi lantaran sirkulasi ketiga virua hepatitis jenis ini terdapat dalam darah dan cairan tubuh.

Oleh sebab itu yang paling rentan terpapar virus ini adalah mereka yang merupakan penerima donor darah rutin atau tengah menjalani pengobatan melalui transfusi darah serta  pelaku transplantasi organ.

Selain itu, virus ini juga bisa menulari mereka yang kerap berganti-ganti pasangan saat berhubungan seksual.

Cairan sperma pria dan cairan pada alat vital perempuan pengidap hepatitis bisa menjadi sarana transmisi bagi ketiga jenis virus hepatitis tersebut terutama hepatitis B dan C.

Dan satu hal lagi yang perlu diperhatikan penggunaan jarum yang ditusukan ke dalam tubuh seseorang.

Mungkin saat ini jarum suntik pada aktivitas medis telah menggunakan disposible needle alias jarum suntik sekali pakai, jadi kemungkinan tertular dari media ini sangat jarang.

Namun, apa kabar dari jarum suntik pada penyalahgunaan narkoba dan saat merajah tubuh menggunakan jarum tato.

Potensinya tertular sangat terbuka lantaran pada kegiatan ini jarumnya kerap digunakan secara berulang pada orang yang berbeda, kita tak pernah tahu pengguna sebelumnya pengidap hepatitis atau bukan.

Di luar itu ada satu hal lagi yang perlu benar-benar diperhatikan adalah penularan virus hepatitis melalui hal-hal sepele yang terkadang kita abai terhadapnya, seperti penggunaan alat cukur secara bersama-sama.

Kemudian menggunakan sikat gigi yang sama secara bergantian, memang penularan melalui hal tersebut jarang terjadi.

Tapi tetap saja harus diwaspadai, lebih baik tak berbagi penggunaan dua alat tersebut.

Secara umum gejala yang dirasakan dan terlihat pada penyakit hepatitis apapun jenisnya sama saja.

Yang paling mencolok adalah kulit dan mata berubah menjadi kuning, ditambah rasa lelah yang akut, demam, muntah,serta  diare  parah.

Lantas bagaimana cara mencegahnya?

Selain vaksin, gaya hidup yang tertib dan bersih menjadi dua hal utama yang perlu diperhatikan agar tak terpapar virus hepatitis ini apapun jenisnya.

Hal sama juga mungkin yang harus dilakukan pada kasus hepatitis akut pada anak-anak yang di Indonesia telah menewaskan 3 orang anak tersebut.

Meskipun mengenai asal muasal dan jenisnya masih dalam investigasi, ada baiknya kita menerapkan gaya hidup bersih pada anak-anak kita, mulailah dari mencuci tangan setiap setelah dan sebelum melakukan kegiatan terutama makan dan minum.

Jangan membuang popok sekali pakai sembarangan, menggunakan alat makan sendiri, dan gunakan masker, serta pastikan air yang dikonsumsi higienis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun