Contohnya salah satu media daring memperbandingkan biaya pembangunan Sirkuit Mandalika dan penyelenggaraan MotoGP yang kurang lebih sebesar Rp. 2,5 triliun dengan beasiswa untuk para mahasiswa.
"Uang Negara Rp 2,5 T Demi MotoGP Mandalika, Setara Beasiswa 200 Ribu Mahasiswa"
Judul berita provokatif yang bisa menjadi isu "gorengan" buat para "pembenci" MotoGP. Sehingga kemudian "2,5 T" menjadi trending topik di Twitter saat tulisan ini dibuat.
Pun demikian ada banyak media juga menggoreng isu negatif dalam pembangunan sirkuit Formula E di Ancol terutama terkait pembengkakan anggaran, yang kemudian di goreng abis oleh para "pembenci" Formula E.
Kritik boleh harus malah, apapun itu program dan kebijakan pemerintah, tapi mbo yah proporsional dan tahu kapan harus mengkritik dan kapan harus mengapresiasi kalau tidak bisa mendukung.
Perbedaan pandangan atau pilihan politik jangan lah dibawa menjadi kebencian yang berurat akar hingga melahirkan dendam kesumat beribu karat, tak berkesudahan seperti saat ini.
Cape engga sih, terbelah terus tiap hari ada aja isu yang membelah. Sudah saatnya kita bergandengan bersama untuk kemajuan Bangsa dan Negara Kita Tercinta ini.
Kritik andai kebijakan dan program pemerintah tak berpihak pada rakyat. Apresiasi dan dukung andai kebijakan pemerintah itu baik dan berpihak pada rakyat.
Jadilah oposisi dan pendukung yang cerdas dengan menggunakan logika yang sehat, jangan asal beda atau asal mendukung secara membabi buta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H