Karena pandangannya terhadap hidup sangat sederhana, Lupus kerap kali menyikapi problemanya dengan cara yang konyol namun makjleb.
Sehingga ia banyak disukai teman-temannya, bahkan ia mampu meluluhkan hati sederet gadis seperti Poppy, Rina dan Happy.
Ia pun memiliki kawan-kawan dekat yang selalu bersama, seperti Gusur, Boim, Anto, Fifi Alone , Aji, Nyit-Nyit dan banyak lagi yang lainnya.
Tokoh Lupus yang diciptakan Hilman ini merupakan ikon remaja tahun 1980-an yang bisa santai saja menghadapi hidup.
Sebuah antitesis terhadap kehidupan remaja zaman itu yang cenderung rigid, harus disiplin, tak boleh membantah orang tua dan guru.
Lupus bisa santai menghadapi berbagai persoalan remaja yang dibenturkan dengan kedisiplinan dan tindakan keras orang tua dan guru yang masa itu benar-benar kaku.
Lupus, bisa menjadi contoh budaya pop yang kala itu memang merasuki masyarakat terutama para remaja.
Hilman Hariwijaya telah menulis 52 serial Lupus yang sebagian diantaranya diadaptasi menjadi 5 film layar lebar dengan Ryan Hidayat sebagai pemeran utamanya dan beberapa season Sinetron.
Selain Lupus, karya Hilman yang lain seperti Olga, Lulu, Vanya, Keluarga Hantu, dan beberapa judul lainnya mendapat tempat tersendiri di hati para penggemarnya bahkan hingga saat ini.
Dua puluh tahun terakhir ini, Hilman aktif sebagai penulis skenario sejumlah film layar lebar seperti Dealova dan The Walls serta beberapa judul sinetron di televisi.
Kini sang "Lupus" itu telah pergi meninggalkan karya yang akan dikenang sepanjang masa, paling tidak oleh generasi 1980an dan 1990an.