Sikap AS besar kemungkinan juga akan diikuti oleh negara-negara-negara sekondannya di Eropa.
Sikap Uni Eropa memang sangat keras terhadap Rusia terkait invasi yang mereka lakukan di Ukraina.
Tapi tidak berupa tindakan militer, Â Inggris seperti diungkapan Perdana Menteri Boris Johnson hanya akan memberikan sanksi ekonomi berupa pembatasan financial bagi pemerintah Rusia, dan mungkin membekukan semua aset milik para oligarki Rusia pendukung Putin, yang berada di kawasan Inggrs.
Pun demikian dengan Jerman dan Perancis, serta negara-negara aliansi lainnya. Sedangkan negara yang dikenal bersahabat dengan Rusia seperti China dan India hanya menyerukan perdamaian tanpa mengecam tindakan Rusia.
Harapan satu-satunya ya PBB, mungkin mereka bisa menjadi penengah dalam diplomasi antara Rusia dan Ukraina, agar perang ini tak berlarut-larut.
Karena sikap negara-negara di dunia yang terkesan tidak tegas terhadap invasi Rusia, sanksi apapun  yang dijatuhkan pada Rusia tak akan efektif dan berpengaruh banyak pada situasi di Ukraina.
Rusia akan terus merangsek hingga mampu menduduki ibukota  Kiev dan menumbangkan Pemerintahan Vlodymyr Zelensky.
Serangan dengan skala penuh dari dari laut dan udara yang dilancarkan pasukan Rusia dari Timur Selatan dan Utara menandakan Rusia ingin secara cepat membuat Zelensky bertekuk lutut.
Kemudian Rusia membentuk pemerintahan baru di Ukraina yang mereka bisa kontrol, dan perang akan selesai.
Saat ini seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Associated Press, pasukan darat Rusia tengah bergerak dari Belarusia menuju Kiev tak lama lagi, mungkin dalam hiungan hari akan menguasai ibukota Ukraina tersebut.
Sebelumnya, dikabarkan juga kawasan Reaktor Nuklir Chernobyl sudah dikuasai sepenuhnya oleh pasukan Rusia.