Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berminat Investasi ORI021 yang Diterbitkan Pemerintah, Begini Caranya

24 Januari 2022   10:57 Diperbarui: 24 Januari 2022   12:27 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini Senin 24 Januari 2022, Pemerintah cq Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) membuka penawaran Obligasi Ritel seri ORI021 hingga 3 minggu mendatang, Pukul 10.00  17 Februari 2022.

Surat Berharga Negara (SBN) versi ritel perdana yang terbit tahun ini menyediakan imbal hasil sebesar 4,9 persen.

Imbal hasil sebesar ini menurut sejumlah pandit investasi,  cukup menarik. Lantaran imbal hasil yang ditawarkan masih diatas rata-rata bunga deposito yang sebesar 3,5 persen untuk durasi investasi 3 tahun, seperti tenor untuk ORI021 ini.

Jadi ada selisih sebesar 1,40 persen, selain itu pajak untuk imbal hasil ORI ini hanya 10 peesen saja, turun dari pajak sebelumnya yang sebesar 15 persen, lebih kecil dibanding pajak bunga deposito yang sebesar 20 persen.

Selain itu, potensi cuan untuk investor pun bertambah, sebab instrumen keuangan ORI021 ini bisa dijual kembali di pasar sekunder sebelum masa jatuh temponya yang 3 tahun.

Dan dari transaksi di pasar sekunder itu potensi keuntungan dari selisih antara harga beli dan harga jual atau capital gain sangat terbuka.

Namun, mesti diingat seaman-amannya instrumen investasi apapun itu jenisnya bahkan yang sudah dijamin oleh negara seperti ORI021 potensi capitol loss yakni harga jual lebih rendah dibanding dari harga beli masih terbuka.

Akan tetapi, untuk keamanan investasinya, ORI021 seperti halnya instrumen-instrumen keuangan negara lainnya sangat aman bahkan tingkat kemanannya bisa disandingkan dengan deposito.

Hal itu bisa terjadi karena ORI021 dijamin oleh Undang-Undang nomor 22 tahun 2002 Tentang Surat Berharga Negara, jadi yakinlah bahwa investor akan memperoleh imbal hasil yang semestinya ssperti yang tertulis dalam prospektus dan pokok investasinya in the exact sum dan waktu yang tepat seperti yang dijanjikan.

Asal tahu saja sepanjang sejarah Pemerintah Indonesia, paling tidak setelah Orde Baru tak pernah mengalami gagal bayar (default) atau bermasalah dalam pembayaran setelah menerbitkan instrumen keuangan.

Selain itu, seiring kemajuan teknologi sejak tahun 2018 penerbitan surat berharga negara apapun jenis SBN Ritelnya, bisa dilakukan secara elektronik.

Alhasil jika kita sudah memiliki Single Investor Identification (SID) bisa bertransaksi secara online dimanapun dan kapanpun  lewat e-SBN Kemenkeu melalui 40 mitra distribusi yang telah bekerja sama dengan pemerintah.

Jadi intinya, ORI021 ini merupakan investasi yang aman, dengan minimal investasi yang affordable yakni sebesar Rp. 1 juta, cara bertransaksinya pun mudah, dan jangan lupa imbal hasilnya pun tak kaleng-kaleng.

Tentu saja untuk imbal hasilnya tak bisa dibandingkan dengan instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham, forex, atau yang kini lagi happening aset Crypto..

Kita mesti ingat hukum besi investasi, "high yield, high risk" semakin tinggi imbal hasilnya, ya semakin tinggi juga risikonya.

Makanya, diatas saya membandingkan imbal hasil ORI021 ini dengan suku bunga deposito karena tingkat risikonya setara.

Imbal hasilnya flat, alias fixed rate jadi hingga jatuh tempo pada 2025 besarannya tetap sama.

Lantas bagaimana, jika siapapun yang berminat untuk berinvestasi di ORI021 bisa melalui mitra distribusi (midis) yang telah bekerjasama dengan DJPPR Kemenkeu.

Saat ini, ada sekitar 40 midis dari berbagai lembaga keuangan Perbankan, sekuritas, dan fintech yang telah bekerjasama dengan pemerintah. 

Sejumlah lembaga perbankan besar menjadi Midis seperti Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, BCA, Bank Danamon, OCBC NISP, Permata Bank, CIMB Niaga, Bank Mega, Panin Bank, UOB, Bank Victoria, HSBC, Commonwealth, Standard Charterred, DBS, dan Maybank.

Dari perusahaan sekuritas ada Trimegah sekuritas, Mandiri Sekuritas, BRI Sekuritas, untuk perusahaan fintech ada Koinwork, Bareksa, Modalku, Tanam Duit,  Bibit, Investree, dan Fundstatistic.

Setelah menghubungi diantara nama-nama perusahaan diatas, maka yang pertama harus dilakukan calon investor baru adalah melakukan registrasi.

Registrasi dapat dilakukan setiap saat bahkan sebelum masa penawaran SBN Ritel dibuka. Calon Investor dapat mendaftarkan diri pada sistem elektronik yang disediakan oleh Midis, dengan menginput data-data antara lain, data diri, nomor SID (Single Investor Identification), nomor Rekening Dana dan nomor Rekening

Surat Berharga. Bagi Calon Investor yang belum memiliki nomor SID, Rekening Dana, dan/atau Rekening Surat Berharga, dapat menghubungi Midis.

Setelah registrasi berhasil, calon investor mulai dapat melakukan pemesanan ORI021 melalui midis dan harus dilakukan saat masa penawaran ORI021 yakni antara tanggal 24 Januari 2022- 17 Februari 2022.

Setelah pemesanan diverifikasi oleh pihak midis, investor akan mendapatkan kode pembayaran melalui email, sms, atau Whattsapp.

Nah, kode pembayaran ini bisa digunakan untuk menyetor dana investasi melalui bank persepsi lewat ATM,teller, internet banking, mobile banking.

Atau melalui Pos dan lembaga keuangan persepsi lainnya dalam batas waktu yang ditentukan. Seperti kita membayar belanjaan e commerce lah.

Kemudian setelah melakukan pembayaran, innvestor akan memperoleh Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN)  dan notifikasi completed order.

Jika semua ini telah selesai maka proses settlement akan dilakukan untuk mendapatkan alokasi ORI021 yang konfirmasinya akan diberikan midis pada tanggal 22 Februari 2022 atau seminggu setelah penutupan masa penawaran.

So tunggu apa lagi...selain mendapatkan imbal hasil yang menarik, berinvestasi di ORI021 kita ikut berpartisipasi aktif membantu keuangan negara untuk membangun Indonesia kita tercinta melalui pembiayaan APBN.

Jadi memiliki social impact juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun