Saya pun sebagai salah satu orang yang berakar dari suku Sunda dan menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa pengantar sehari-hari sangat tersinggung dengan segala kearoganan nir empati Arteria Dahlan ini.
Pun demikian dengan puluhan juta masyarakat Sunda lainnya, sumpah serapah paling kasar dalam bahasa Sunda yang ditujukan pada Arteria bertebaran  sangat masif di dunia maya.
Dalam diam, mungkin pengurus DPP PDIP mulai gerah dengan semakin tingginya kekesalan masyarakat Sunda terhadap salah satu anggotanya tersebut.
Dan mereka pun menyadari bahwa kesalahan ada di Arteria, apalagi Ketua DPD PDIP Â Jawa Barat Ono Suryono sempat meminta kepada DPP PDIP agar Arteria diberi sanksi atas ucapannya yang menyinggung masyarakat Sunda.
Baru lah kemudian Arteria Dahlan mau meminta maaf. Itupun setelah ia dipanggil pengurus pusat PDIP, dan Arteria dinyatakan bersalah.
Tetapi the damage has done, masyarakat Sunda kadung kesal dan  menganggap permintaan maaf Arteria tidak tulus, lebih karena terpaksa.
Makanya kemudian kemarahan masyarakat Sunda terus bergulir bahkan kini membawa-bawa PDIP.
Mungkin kalau pemilu dilaksanalan dalam sebulan ke depan, suara PDIP di Jawa Barat bakal anjlok hingga titik terendah.
Untungnya, Pemilu masih dua tahun lagi jadi masih ada waktu untuk recovery elektabiltas dan berharap ingatan masyarakat Sunda tak panjang terkait hal ini.
Sebenarnya cara paling efektif untuk recovery elektabilitas PDIP di Jawa Barat adalah mem-PAW-kan Arteria Dahlan dari keanggotaan sebagai wakil rakyat fraksi PDIP di DPR.
Jika sanksi yang diterima Arteria hanya administratif, insiden ini bisa jadi akan terus diingat dan suara PDIP di Jawa Barat bisa jadi bakal bener-bener anjlok di Pemilu 2024 yang akan datang.