Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mau Investasi! Untuk Tahun 2022 Pemerintah Siapkan 6 SBN Ritel dengan Imbal Hasil Menarik dan Dijamin Aman

14 Januari 2022   11:44 Diperbarui: 14 Januari 2022   11:51 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantaran seluruh hasil dari penerbitan SBN Ritel ini akan digunakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) umtuk membiayai pembangun negara kita tercinta ini.

Satu hal lagi seluruh transaksi instrumen keuangan ini bersifat elektronik, tanpa warkat melalui sistem e-SBN Kementerian Keuangan.

Lantas bagaimana cara investor mendapatkan SBN Ritel ini, Investor dapat membuka rekening untuk mendapatkan Single Identification Number (SID) melalui mitra distribusi yang telah bekerja sama dengan DJPPR Kemenkeu.

Kurang lebih ada 30 mitra distribusi  yang terdiri dari pihak perbankan, perusahaan sekuritas dan perusahaan keuangan berbasis teknologi alias fintech.

Sebagai informasi tambahan, setiap orang minimal investasinya sebesar Rp.1 juta, dan maksimal untuk satu nama SID sebesar Rp.3 miliar, kecuali untuk SWR tak ada batasan jumlah maksimal investasi

Nah, SBN Ritel yang paling dekat yang akan ditawarkan Pemerintah adalah ORI seri ORI021 yang akan mulai diterbitkan pada 24 Januari 2022, dengan masa penawaran selama tiga minggu sampai dengan 17 Februari 2022. 

Dari SBN Ritel ini, Menurut Dirjen DJPPR Luki Alfirman, untuk tahun 2022 ini  Pemerintah menargetkan perolehan dana sebesar Rp.100 triliun.

Namun demikian penerbitan instrumen keuangan ini, tetap memperhatikan prinsip fleksibel, oportunistik, dan prudent.

Fleksibel maksudnya sumber dan nominal pembiayaan bisa berubah untuk mencapai target. Adapun sifat oportunistik dimaksud, merealisasikan penerbitan lebih besar saat kondisi pasar memungkinkan. Sementara prudent menunjukkan sifat kehati-hatian dan memperhitungkan risiko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun