Jika mengacu pada arti kata dasar pragmatis yang berarti pandangan yang berlandaskan tujuan praksis.
Sedangkan menurut kamus Oxford, Pragmatis adalah kemampuan untuk mendekati persoalan dengan masuk akal sesuai pertimbangan praktis.
Dengan demikian filosofi sepakbola pragmatis itu tak bisa diidentikan dengan taktik sepakbola bertahan.
Lantaran filosofi sepakbola pragmatis, seharusnya strategi yang diterapkan disesuaikan dengan kualitas lawan yang akan dihadapinya dan taktik yang digunakan lawannya.
Jadi jika berkaca pada arti kata pragmatis diatas seharusnya Shin Tae Yong sangat mungkin akan bermain dengan taktik lebih menyerang dibanding saat Timnas Garuda berhadapan dengan Vietnam, meskipun tetap akan sangat memperhatikan pertahanan.
Toh kualitas individu para pemain Malaysia tak lebih baik dari pemain-pemain timnas Indonesia. Walau mungkin jika dilihat dari pertandingan sebelumnya melawan tim lain, organisasi permainannya saja sedikit lebih baik dari Indonesia.
Dengan demikian tak ada alasan bagi Shin Tae Yong, untuk menerapkan strategi "parkir bus" seperti lawan Vietnam.
Kendati demikian, andai pun Shin Tae Yong tetap menerapkan strategi pragmatis yang defensif saat melawan Malaysia nanti sore, tak perlu dikesankan negatif juga.
Toh bukan berarti pula dengan permainan bertahan mereka melupakan usaha untuk mencetak gol.
Tetapi lebih menitikberatkan permainan untuk mencegah kebobolan dan memanfaatkan peluang secara efektif dari sedikit kesempatan yang dipunyai untuk mencetak gol.
Toh hasil akhir lah yang menjadi ukuran mutlak dalam permainan sepakbola, yang lebih sedikit kebobolan lah yang memenangkan pertandingan sepakbola.