Alasan penggantian nama tersebut menurut Zuckerberg untuk mengantisipasi pertumbuhan berbagai aplikasi yang mereka miliki yang selama ini seolah mengacu pada satu nama yakni facebook.
"Tapi saat ini merek kami sangat terkait erat dengan satu produk sehingga tidak mungkin mewakili semua yang kami lakukan hari ini atau di masa depan... Saya ingin menambatkan identitas kami pada apa yang sedang kami bangun. Jadi, perusahaan induknya menjadi Meta  meskipun aplikasi media sosialnya tetap Facebook" ungkap Zuckerberg seperti dilansir Time.Com.
Seperti diketahui facebook memilik adik kandung yang diadopsi secara anorganik oleh Zuckerberg yang di indonesia penggunanya bahkan lebih besar dari kakaknya, yakni aplikasi chat Whatsapp dan aplikasi medsos Instagram serta Oculus.
Selain masalah pengembangan usaha yang berkaitan dengan brand yang mereka miliki, Zuckerberg sepertinya ingin melepaskan citra buruk yang belakangan melanda facebook terkait buruknya penanganan kerahasiaan data di platform tersebut, ke aplikasi lain miliknya terutama Instagram yang memiliki banyak pengguna dari Gen Z dan pertumbuhan penggunanya masih bagus.
Pasalnya menurut Zuckerberg  dalam 2 bulan terakhir tekanan "citra buruk" menghantam little sister company facebook, Instagram yang karena berbagai skandal facebook terutama dalam hal penyebaran hoaks vaksinasi di Amerika Serikat dan berbagai negara lain terutana di negara dunia ketiga dimana facebook masih dianggap sebagai medaos yang paling dominan.
Lebih jauh, Zuckerberg mengungkapkan bahwa transformasi nama facebook sebagai induk usahanya menjadi Meta itu untuk menyongsong salah satu program ambisiusnya yang ia namakan "Metaverse".
Metaverse ini nantinya diharapkan akan mampu membangun sebuah ekosistem dari aplikasi-aplikasi dalam "grup" Meta untuk menciptakan sebuah teknologi immersive yang menggabungkan dunia virtual dan dunia nyata melalui mesin Virtual Reality.
Tidak hanya itu, teknologi augmented reality yang kini tengah mereka bangun lewat aplikasi Oculus.
"Anda bisa mengerjakan apapun seperti yang anda bayangkan dengan teknologi ini," ungkap Zuckerberg.
Teknologi Immersive sendiri adalah teknologi yang mampu mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan dunia digital atau dunia simulasi sehingga penggunanya bisa merasakan suasana yang mirip dengan dunia nyata.
Meskipun demikian, menurut Times, tranformasi nama facebook menjadi Meta itu tak akan berarti apapun, apabila secara internal mereka tak berbenah terutama dalam hal kebijakan terrkait kerahasiahan data pribadi dan kapabilitas menangkal berita bohong.