"Jadi kita akan sangat-sangat bergantung pada negosiasi yang sedang dilakukan," ujarnya seperti dilansir BBC.com.
Jika negosiasi itu gagal, maka besar kemungkinan nama besar Garuda Indonesian Airways bakal tinggal sejarah. Hal itu harus dilakukan karena menurut Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo tak mungkin lagi negara memberikan penyertaan modal kepada Garuda.
"Tidak mungkin kita berikan penyertaan modal negara karena nilai utangnya terlalu besar,'" katanya seperti dilansir Kompas.com.
Di lain pihak,DPR mendesak pemerintah agar tetap menyelamatkan Garuda meskipun harus kembali disuntikan modal yang jumlahnya cukup besar.
Memang berat kondisi kesehatan keuangan Garuda ini, dan pemerintah seperti ada dipersimpangan jalan antara alasan sentimentil dan rasional. Sebenarnya, apabila mau berbicara rasional sebatas urusan bisnis,Garuda sudah harus tutup sejak beberapa tahun lalu.
Tapi yah kita tunggu deh,apakah Pelita Air Service akan menggantikan Garuda dengan segala kelebihan dan lebih banyak kekurangannya atau menyelamatkan Garuda at all cost...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H