Meskipun demikian, lantaran urusan seperti itu perkara sensitif, Â tentu saja klaim Yaqut "Kemenag hadiah negara buat NU" ini kemudian menjadi kontroversi sehingga menimbulkan kegaduhan.
Salah satunya petinggi MUI Anwar Abbas meradang bahkan ia menuntut Kemenag dibubarkan karena menimbulkan kegaduhan.
Sementara Pengurus Pusat PBNU dengan tegas membantah klaim Yaqut tersebut, "Kemenag hadiah negara buat semua agama. Bukan hanya untuk NU atau umat Islam saja" ujar Sekjen PBNU Helmy Faisal Zainy.
Belakangan seperti dilansir sejumlah media Menag Gus Yaqut pun memberikan klarifikasi bahwa ucapannya tersebut hanya untuk memberi motivasi di kalangan internal NU.
Jadi menurutnya ibarat suami istri lagi ngomongan urusan rumah tangganya sendiri, jadi kenapa bisa tersebar dan di goreng-goreng jadi komoditas politik.
Gus Yaqut ini lupa bahwa ucapan siapapun yang diunggah di platform media sosial artinya sudah menjadi konsumsi publik.
Apalagi ucapan seorang pejabat negara, kedepannya lebih baik berhati-hati supaya tak menimbulkan kegaduhan yang tak perlu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H