Apapun hasil pemilu kali ini, Partai-Partai peserta pemilu Jerman dalam beberapa pekan pasca pemilu dilangsungkan akan duduk bersama untuk menegosiasikan pembentukan koalisi yang mampu memerintah dengan suara mayoritas di Bundestag atau Parlemen Federal Jerman.
Karena stabilitas pemerintahan di Jerman akan tergantung pada kekuatan mayoritas di Parlemen, mengingat mereka menganut sistem demokrasi parlementer.
Setelah Jerman Barat dan Jerman Timur kembali bersatu, sistem pemerintahannya menjadi Republik Federal.
Dengan sistem demokrasi parlementer pusat pergerakan pemerintahnya berada di Parlemen yang terdiri dari beberapa partai.
Jangan lupa Jerman juga masih memiliki seorang pimpinan lain, Â presiden sebagai kepala negara, yang dipilih dalam konvensi Federal atau Bundesversammlung.
Namun fungsi Presiden di Jerman yang akan dijabat selama 5 tahun dalam 1 periode itu hanya untuk hal-hal seremonial, meskipun jika dalam keadaan tertentu yang sangat penting seperti yang diatur dalam konstitusi Jerman.Â
Presiden dapat berperan krusial untuk memutuskan permasalahan yang terjadi seperti diatur dalam pasal 81 Undang-Undang Dasar Jerman yang biasa disebut Grundgesetz
Namun, yang menjalankan pemerintahan day to day ya kanselir atau perdana menteri seperti di negara-negara penganut sistem parlementer.
Makanya tak heran kita lebih sering mendengar nama Angela Merkel dibanding nama Frank Walter Steinmeier Presiden Republik Federal Jerman saat ini.
Angela Merkel  adalah sosok perempuan pertama yang pernah menjadi Kanselir Jerman, dan bisa disebut sebagai Kanselir paling sukses mengantar Jerman melewati berbagai krisis yang terjadi sepanjang ia memerintah.
Angela Merkel seperti dilansir laman DW..com, merupakan sosok yang sangat berhati-hati dalam memutuskan sesuatu hal, tetapi ia bicara apa adanya tanpa maksud mempermanis atau menutupi keadaan.