Sebelum melaporkan keduanya ke pihak Kepolisian Luhut sempat melayangkan Somasi pada Haris dan Fatia, mereka diminta klarifikasi atas pernyataan dalam diskusinya tersebut dan meminta maaf lantaran Luhut menuduh bahwa semua yang diucapkan oleh kedua aktivis tersebut tidak benar, jika tidak dilakukan maka Luhut akan melaporkannya pada polisi.
Haris dan Fatia bergeming, keduanya enggan meminta maaf lantaran meyakini tak ada yang salah dengan diskusi tentang laporan tersebut, karena hal itu berdasarkan riset dan memiliki bukti yang cukup kuat.
Sayangnya kedua orang tersebut tak juga memenuhi apa yang dinginkan Luhut, meskipun menurut pengakuan kuasa hukum Haris, Nurkholis dalam perjalanan somasi mereka telah memberikan jawaban secara terperinci mengenai motif, tujuan, keterangan dan bukti-bukti seperti yang diminta Luhut.
Luhut sendiri menegaskan ia harus melaporkan kedua aktivis ini agar semua orang sadar bahwa kebebasan bicara itu tak absolut, ada batasan yang harus diperhatikan.
"Saya ingatkan tidak ada kebebasan absolut, semua kebebasan bertanggung jawab jadi saya punya hak untuk bela hak asasi saya," kata Luhut
Dalam laporan tersebut selain pidana Luhut pun menuntut secara perdata keduanya, dengan nilai gugatan Rp.100 milyar.
Menanggapi laporan polisi ini Haris dan Fatia menyayangkan laporan Luhut tersebut yang mereka sebut sebagai upaya pembungkaman atas kebebasan berpendapat dan itu merupakan langkah yang tak bermartabat.
Inilah yang membuat saya agak mengernyitkan dahi, jika memang benar mereka memiliki bukti-bukti yang diklaim valid tinggal buktikan saja di pengadilan tak perlu berlindung dibalik topeng kebebasan berpendapat.
Betul yang diucapkan Luhut bahwa setiap kebebasan itu memiliki tanggung jawab, kalau setiap orang bebas menuduh siapapun tanpa fakta dan dasar yang valid kehidupan sosial di negeri ini bisa jadi chaos.
Haris dan Fatia beserta para kuasa hukumnya tak perlu berkilah diluar konteks seperti mencari dukungan dari publik dengan mengusung kebebasan berpendapat.
Buka saja dan buktikan semua data dan fakta yang katanya mereka miliki tersebut, justru laporan Luhut ini bisa menjadi pintu bagi mereka untuk memperlihatkan kebenaran yang mungkin selama ini disembunyikan terkait konflik di Papua.