Keadaan berbalik 180 derajat setelah pada Tahun 1600-an saat Ratu Inggris, Elizabeth I kembali mempopulerkan gincu terutama yang berona merah.
Ia memadu padankan bibir merahnya dengan muka putih yang terkesan dingin. Pewarna yang digunakan saat itu adalah tanaman merah yang dipadatkan dengan menggunakan lilin lebah.
Status sosial gincu kembali meroket, hanya kaum elite, borjuis dan para sosialita yang berhak menggunakan pewarna bibir ini.
Mulai dari sini gincu, perkembangannya cukup pesat dan mulai menyebar ke hampir seluruh pelosok dunia.
Dan perkembangan teknologi pembuatan perona bibir semakin dikenal luas oleh masyarakat. Meskipun bentuknya sudah padat seperti saat ini, tetapi masih dikemas dalam kertas.
Kemudian di tahun 1880an, ketika Lipstik mulai merambah Amerika Serikat ditemukanlah aplikasi penggunaan lipstik dengan menggunakan kuas.
Sarah Bernhardt seorang aktris panggung AS menjadi orang pertama di AS yang menggunakan lipstik di muka umum.
Di era ini lipstik mulai di produksi untuk kebutuhan komersial, Guerin perusahaan komestik Perancis yang kita kenal sebagai produsen minyak wangi berlabel Samsara merupakan produsen pertama yang memproduksi lipstik secara komersial pada tahun 1884.
Saat itu kemasan lipstik masih terbuat dari kertas dan belum seperti bentuk kemasan lipstik yang kita kenal sekarang.
Terdapat 2 evolusi penting untuk mencapai kemasan lipstik seperti saat ini. Evolusi pertama ada tahun 1915 lipstik dalam wadah silinder terbuat dari logam diciptakan oleh Maurice Levy dari perusahaan manufaktur Scovil.
Silinder logam ini memiliki tuas mini yang bisa digunakan untuk menaik turunkan gincu yang telah dipadatkan. Benda ini ia namakan "Tabung Levy".