Respon aparat dan orang-orang  yang berada disekeliling Jokowi itu sungguh menyeramkan, justru tingkah aparat yang over acting ini akan memberi kesan buruk pada pemerintah Jokowi.
Tentunya masih segar dalam ingatan kita, penghapusan mural "mirip" Jokowi dan Polisi mengejar pembuatnya untuk diproses hukum.
Dengan reaksi  aparat seperti itu justru berdampak buruk pada Jokowi, padahal Jokowi sangat mungkin tidak memerintahkan untuk melakukan tindakan represif seperti itu.
Jokowi dalam banyak kesempatan selalu membuka pintu bagi kritik-kritik yang dilontarkan kepadanya.
Tentu saja kritik itu sangat berbeda dengan ujaran kebencian, penghinaan dan hoaks. Jadi jangan pula ada pihak yang melontarkan ujaran kebencian atau penghinaan tapi kemudian dibalik alasan kritik.
Kalau yang begitu mungkin wajar saja diperingatkan atau menggunakan pendekatan restorative justice, meskipun jika terus berulang ya mau tak mau harus di proses secara hukum.
Nah, kembali ke masalah Peternak di Blitar tadi, alih-alih ditangkap dan konon katanya menurut sejumlah pemberitaan media,  posternya  pun sampai dirobek-robek, alangkah lebih baiknya aparat dan orang disekeliling Jokowi bisa membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi peternak tersebut.
Jangan sampai menimbulkan kegaduhan baru ditengah situasi yang masih belum sepenuhnya kondusif ini.
Hal ini bisa menjadi jualan baru bagi para pihak yang selama ini kerap berseberangan dengan Jokowi,Â
"Tuh kan bener Jokowi itu otoriter masa menyampaikan aspirasi dan keluhan saja ditangkap."
Saya sih berharap agar isu ini tak bergulir liar Presiden Jokowi atau pihak Istana memberi respon terkait penangkapan peternak di Blitar tersebut, saya masih yakin Jokowi akan bertindak bijak dan solutif.