Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pinangki Sirna Malasari dan Jilbab Dadakan, Eh Dilepas lagi

3 Agustus 2021   07:26 Diperbarui: 3 Agustus 2021   07:30 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menesilik perjalanan kasus eks Jaksa Pinangki Sirna Malasari ini sungguh menarik, mulai dari kasusnya, kehidupan pribadinya hingga gimmick-gimmick yang menyertainya.

Ia mulai terekspos ke publik setelah kabar keterlibatannya dengan buronan kasus Cessie Bank Bali Joko Tjandra mencuat, foto-foto dirinya bersama Joko beredar luas di media sosial.

Adalah Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) yang membongkar keterlibatan mantan pejabat eselon IV Kejaksaan Agung Republik Indonesia ini.

Setelah ramai, kehidupan pribadi Pinangki pun dikuliti sampai menjadi nyaris telanjang. Mulai dari sebutan pelakor, sugar baby, hingga gaya hidupnya yang super mewah menjadi santapan publik.

Menjadi tambah menarik karena memang Pinangki ini memiliki wajah yang rupawan, yang sepertinya ia pergunakan secara maksimal untuk meraih apa yang ia capai saat ini.

Setelah kehebohan yang membuat dirinya menjadi pesakitan, persidangan pun dimulai. Ia sadar betul penampilan adalah segalanya untuk membentuk citra diri.

Kumparan.com
Kumparan.com
Ketika persidangan kasusnya mulai dilangsungkan, tiba-tiba saja Pinangki Sirna Malasari menggunakan Jilbab padahal jika menelisik foto-foto di akun Instagram miliknya tak sekalipun ia berjilbab.

Saya jadi bertanya-tanya saat itu, masih laku kah cara  mensaleh-salehkan diri agar mendapat diskon hukuman?

Faktanya, secara keilmuan Jilbab memang kerap memiliki makna simbolis tidak terbatas pada perintah agama belaka. Ada kontruksi wacana yang bergerak disana.

Ada kontruksi sosial, politik sampai dengan etis dalam pemakaiannya. Sebab, selalu ada motif spesifik yang melatari orang untuk mengenakannya.

Nah, ketika Pinangki mengenakan jilbab saat persidangan kasusnya dimulai, tentunya ia ingin mendapat citra dari "simbol" tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun