Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Greysia/Apriyani Vs Chen/Jia: Moment of The Truth

2 Agustus 2021   09:23 Diperbarui: 2 Agustus 2021   09:54 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa saat ke depan kita bakal menyaksikan perjuangan pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu dalam menuntaskan asa yang disandangkan kepada keduanya untuk meraih medali emas Olimpiade 2010.

Greysia/Apriyani dalam menuntaskan asanya tersebut harus menghadapi "raksasa" yang secara kuantitatif berada diatasnya,  Chen Qingchen/Jia Yifan.

Secara peringkat pasangan ganda putri China ini diatas Greysia/Apriyani, Chen/Jia berada di peringkat 2 dunia sekaligus unggulan 2 di Olimpiade Tokyo 2020.

Sementara pasangan ganda putri Indonesia berperingkat 6 dunia, sejalan dengan itu Greysia Polii/Apriyani merupakan unggulan ke-6 Olimpiade Tokyo 2020.

Statistik rekor pertemuan pun berpihak pada Chen/Jia, dari 9 kali pertemuan dengan pasangan nomor 1 Indonesia ini. Pasangan China tersebut menang 6 kali, sementara Greysia/Apriyani hanya menang 3 kali.

Namun ingat, statistik matematis seperti ini tak serta merta akan membuat keunggulan nyata di lapangan, dan itu fakta juga senyata ukuran kuantitatif diatas.

Tunggal putra nomor 1 dunia asal Jepang Kento Memeto, harus mengakui keunggulan lawannya di babak penyisihan grup asal Korea Selatan Heo Hwang Jee peringkat 35 dunia.

Ganda putra asal Indonesia Kevin Sanjaya/Markus Gideon unggulan pertama sekaligus peringkat kesatu dunia harus bertekuk lutut di tangan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik secara straigth set, padahal peringkat Chia/Soh hanya 9 dengan rekor pertemuan tak pernah menang.

Atau Kevin Cordon di tunggal putra, siapa kenal dia yang berasal dari negeri yang di peta bulutangkis dunia saja tak terlihat, Guatemala.

Faktanya ia mampu lolos hingga babak semifinal Olympiade musim panas Tokyo 2020 ini.

Bahkan Greysia/Apriyani telah membuktikan sendiri bahwa ukuran kuantitatif bisa tak berlaku dalam pertarungan di level setingkat olimpiade ini.

Keduanya berhasil menaklukan unggulan pertama sekaligus penguasa peringkat pertama dunia asal Jepang, tuan rumah Olimpiade 2020, Yuki Fukushima/Hirota Sayaka di penyisihan grup.

Ditinjau dari rekor pertemuan antar kedua pasangan tersebut pun, Greysia/Apriyani kalah jauh dibanding Fukushima/Sayaka, 8 bagi Jepang, 2 bagi Indonesia.

Di cabang lain kita,  tentu ingat lifter Rahmat Erwin Abdullah di cabor Angkat Besi kelas 73 kg, ia sama sekali tak di unggulkan, masuk 8 besar saja sudah bagus, faktanya ia berhasil meraih perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Terakhir, kiprah Sprinter Italia Loment Jacobs di nomor lari pendek 100m Olimpiade 2020. Tak diunggulkan sama sekali bahkan namanya pun tak begitu dikenal sebagai sprinter handal dunia.

Faktanya ia berhasil meraih medali emas dan menjadi manusia tercepat di Olimpaide Tokyo 2020.

Dari seluruh contoh diatas, fakta kuantitatif itu berbeda dengan kenyataan di lapangan. Terdapat sejumlah faktor yang mengiringi sebuah kompetisi di level olimpiade.

Faktor mental, determinasi, dan kesiapan bertanding menjadi lebih dominan dan tentu saja ada sedikit keberuntungan berkelindan di dalamnya.

Inilah moment of the truth bagi Greysia Polii/Apriyani Rahayu di final ganda putri bulutangkis Olimpaide Tokyo 2020, berikan saja yang terbaik yang bisa diberikan dalam perebutan emas tersebut.

Perkara hasil, kita lihat saja setelah pertandingan itu selesai, menang itu yang diharapkan, kalah itu fakta lain yang harus diterima tak perlu berkecil hati.

Dan masyarakat Indonesia pun harus memberikan respek setinggi-tingginya pada pasangan ganda putri Indonesia ini, apapun hasilnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun