Nama sprinter asal Jamaica Usain Bolt memang tak tertandingi selama lebih dari  satu dekade terakhir, ia legenda yang merajai cabang olahraga atletik untuk nomor lari cepat.
Bolt merupakan pemegang medali emas olimpiade untuk nomor lari cepat 100 m, 200 m dan bersama rekan-rekannya sprinter Jamaica lain meriah emas estafet 4x100 m dalam 3 Olimpiade terakhir, di Beijing 2008, London 2012, dan Rio 2016.
Tak cukup sampai disitu prestasi  Usain Bolt juga merupakan pemegang rekor olimpiade dan rekor dunia untuk ketiga nomor spesialisasinya tersebut.
Rekor olimpiade untuk nomor 100 m ia ukir di Olimpiade London 2012 dengan catatan waktu 9,63 detik. Nomor 200 m dengan catatan waktu 19,30 di olimpiade Beijing 2008
Sementara rekor dunia lari cepat 100 m dan 200 m dengan catatan waktu  masing-masing 9,58 detik dan 19,19 detik ia ukir di Kejuaraan Dunia Atletik tahun 2009 di Berlin Jerman.
Kini dengan berakhirnya era Usain Bolt, setelah ia menyatakan dirinya pensiun dari dunia Atletik dan tak berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo 2020, siapakah yang diprediksi bakal mewarisi tahtanya sebagai pelari tercepat di ajang pesta olahraga 4 tahunan paling akbar di dunia ini?
Cabang olahraga atletik di Olimpiade Tokyo 2020 berdasarkan jadwal yang dirilis Olympic.com akan dimulai besok, Jumat 30 Juli 2021 di venue Olympic Stadium Tokyo.
Nomor 100 m putra akan dipertandingan mulai tanggal 31 Juli untuk babak penyisihan dan final akan dipertandingkan 1 Agustus 2021.
Sprinter asal Amerika Serikat Trayvon Brommel menjadi favorit utama peraih medali emas nomor sprint 100 m.
Catatan waktu terbaik yang dimiliki Brommel adalah 9,77 detik yang ia ciptakan pada ajang pemanasan 5 Juni lalu.
Brommel sudah terlihat bersinar sejak berkarier di atletik U20. Medali perunggu 100 meter dunia berhasil diraihnya pada turnamen 2015 lalu
Kemudian ada Andre de Grasse sprinter asal Kanada, yang merupakan pemegang medali Perunggu untuk nomor lari 100m di Olimpiade Rio 2016.
Seperti dilansir Dailymail.UK, hubungan de Grasse dengan Bolt pun cukup dekat. Bolt berujar gaya berlari sprinter Kanada ini mirip dirinya hanya saja de Grasse memiliki start yang lambat, tetapi ketika sudah berlari ia cukup kencang dan konstan.
Dari benua Afrika, ada Akina Simbene yang menjadi wakil Afrika Selatan, ia adalah peringkat ke-5 di Olimpiade Rio 2016 lalu.
Ia merupakan pelari tercepat di Afrika dengan catatan waktu 9,84 detik yang diukirnya di Hongaria July 2021 kemarin.
Sprinter berusia 27 tahun ini memiliki target utama untuk meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Dari kawasan Eropa, ada Sprinter harapan Inggris Zharnel Hughes catatan waktu terbaiknya 9,91 detik untuk nomor 100M.
Untuk tahun 2021 catatan waktu terbaiknya 10,06 detik yang ia cetak di Manchester Inggris bulan Juni 2021 kemarin.
Meskipun catatan waktunya masih diatas batas psikologis 10 detik, pelari berusia 26 tahun ini optimis bisa berkiprah lebih baik di Olimpiade Tokyo.
Tuan rumah Jepang, memiliki andalan di nomor paling bergengsi dari cabang olah raga atletik ini yaitu Yoshihide Kiryu ia merupakan pelari Jepang pertama yang mencatatkan waktu di bawah 10 detik untuk nomor 100M.
Namun sepertinya peluang Kiryu untuk berbicara lebih banyak di Olimpiade Tokyo agak meragukan, catatan waktu terbaiknya untuk tahun 2021 hanya 10,21 detik dan hanya menduduki ranking 64 dunia.
Selain Brommel, Amerika Serikat pun menjagokan Ronnie Baker yang berada diurutan ke-2 setelah Brommel.
Catatan waktu terbaik Baker untuk nomor 100M 9,85 detik yang ia catatkan pada Kejuaraan Atletik berkelas diamond yang berlangsung di Stockholm Swedia Juli 2021 lalu.
Kemudian ada pula nama Fred Kerley yang juga merupakan wakil AS, catatan waktu terbaiknya 9,86 detik dibawah Brommel dan Baker.
Spesialisasi Kerley sebenarnya pelari 400M, tetapi ia bertekad untuk memenangi medali emas Olimpaide Tokyo untuk nomor 100M.
Lantas bagaimana peluang Sprinter jagoan Indonesia Lalu Muhammad Zohri di Olimpiade Tokyo 2020 ini?
Olimpiade Tokyo 2020 adalah kali pertama bagi sprinter asal Nusa Tenggara Barat ini berlomba di olimpiade.
Harapan tentu saja ada, tetapi kita tetap harus realistis melihat catatan waktu terbaiknya pada tahun 2021 yang hanya 10.45 detik pada ajang pemanasan di awal 2021, rasanya Zohri belum bisa bersaing dengan nama-nama diatas.
Masih banyak yang harus dibenahi dari segi teknis dan mental, agar Zohri mampu berkiprah lebih mantap di lintasan tartan untuk nomor 100m ini. Apalagi ia sempat terdera cedera ketika persiapan menuju Olimpiade Tokyo.
Menurut pelatih lari cepat PB PASI yang menangani langsung sprinter 21 tahun ini, Eni Nuraini target utama Zohri dalam Olimpiade Tokyo 2020 adalah memperbaiki rekor pribadi untuk bisa berlari di bawah 10 detik.
Catatan waktu terbaik yang dimiliki juara dunia yunior ini 10,13 detik saat ia memecahkan rekor sprint 100m milik Agung Suryo Wibowo di ajang Asian Athletic Championship di Qatar pada tahun 2019 lalu.
Zohri disebutkan Eni masih lambat saat start, belum bisa meledak, selain itu pelari tercepat di Asia Tenggara ini masih ada masalah di mentalnya.
Ia kerap nervous ketika menghadapi kejuaran besar, apalagi sekelas olimpiade.Â
"Dia bilang suka deg-degan kalau mau lomba, tapi kan sebelum pemanasan kita selalu siapkan dia. Saya bilang ke Lalu, jangan berpikir tentang orang lain, pikirin diri kita sendiri, persiapkan mau lari secepat mungkin. Tapi menurut saya sih dia sudah siap, sudah sering ketemu juga sama lawan-lawannya," ujar Eni, seperti dilansir CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Meskipun demikian, masa depan  Lalu Muhammad Zohri  masih sangat panjang usianya masih sangat muda, saat ini ia berusia 21 tahun.
Olimpiade Tokyo 2020 bisa menjadi pengalaman berharga baginya, untuk terus meningkatkan kemampuan teknis dan mentalnya ke depan.
Mungkin saat Olimpiade Paris 2024 dilangsungkan, Zohri memiliki kesempatan untuk lebih berprestasi, struktur tubuh, teknis, dan mentalnya pada tahun 2024 ketika ia berusia 24 tahun bakal lebih matang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI