Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal dan Mengenang Siti Rahmani Rauf, Kreator dan Penulis Buku "Ini Budi"

26 Juli 2021   12:11 Diperbarui: 27 Juli 2021   10:24 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jadi ibu saya yang punya konsep sebagai otak pembuat alat peraga. Dia menggambar sesuai strukturnya. "Ini Budi" itu kan pembelajarannya berdasarkan struktur keluarga. Jadi diajarkannya juga dengan metode belajar sambil bermain," jelasnya, seperti dilansir Detik.Com, beberapa waktu.

Metode SAS yang digunakan Siti, merupakan metode yang mengajak anak didik untuk aktif, tak hanya mendengarkan pengajaran guru, anak-anak juga diajak bermain menyusun kata.

Alat peraganya pun seperti yang saya ingat benar adalah potongan kertas karton warna warni yang disebut kartu kata yang kemudian ditempelkan di papan tulis.

Murid biasanya dipanggil ke depan kemudian oleh gurunya diminta menempelkan kata tersebut meneruskan kata yang sudah ada di papan tulis.

Dan menurut saya cukup efektif membuat anak bisa lebih cepat belajar membaca. Saya alami itu sendiri.

Lantas kenapa harus nama Budi dan Ani yang digunakan, kenapa bukan Anies, Rudy atau Fery?

Ternyata tak ada alasan-alasan primodial terkait penamaan itu, penjelasannya cukup ilmiah mengacu pada metode SAS tadi.

Metode ini sangat fundamental dalam pembelajaran membaca yang memadukan unsur dunia anak dan materi pembelajaran.

Selain itu, kata Budi dan Ani itu sangat mudah untuk dieja bagi anak-anak yang baru belajar membaca.

Dengan susunan kata yang mudah tersebut secara psikologis akan membuat anak-anak semakin semangat belajar.

Dan menurut pengalaman yang saya rasakan itu memang efektif hingga menempel di ingatan ini hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun