Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Tidak Sedang Baik-Baik Saja, Saatnya Untuk Bersatu

27 Juni 2021   14:51 Diperbarui: 27 Juni 2021   16:02 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ledakan kasus positif Covid-19 dan mulai kolapsnya daya tampung Rumah Sakit sebenarnya sudah diperkirakan oleh banyak pihak mengingat liburan panjang menyambut Lebaran pada Juni 2021 lalu

Selain itu, larangan mudik dari pemerintah yang diabaikan masyarakat juga menyumbang kenaikan pesat angka positif Covid-19 di Indonesia kali ini.

Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan, Dr. Siti Nadya Tarmidzi,

"Hari ini peningkatan kasus cukup signifikan naiknya, kenakan kasus pasca momen lebaran ini karena adanya peningkatan mobilitas sebelum pengetatan mudik dan protokol kesehatan yang longgar," katanya seperti dalansir Detik.com Kamis (24/06/21).

Namun hal ini dibantah oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI)  melalui Wakil Ketua Umumnya Dr Slamet Budiarto yang menyebutkan bahwa mudik bukan penyebab melonjaknya kasus baru Covid-19  yang menembus angka 21.095 ribu Jumat(24/06/21) kemarin.

Varian virus Covid Delta lah yang menjadi penyebab terjadinya ledakan kasus baru Covid 19 ini.

"Jadi saya tidak setuju ini gara-gara orang mudik, bukan. Karena virus varian Delta ini yang sekarang ada di Indonesia lebih infeksius," tegasnya seperti dilansir merdeka.com, Kamis (24/0/21).

Masuknya varian delta yang berasal dari India ini disebutkan oleh IDI adalah kesalahan dari pemerintah yang membiarkan Warga Negara India masuk ke Indonesia saat booming kasus di India mencapai puncaknya pada bulan April dan Mei 2021 lalu.

Ungkapan IDI ini digunakan oleh sejumlah pihak untuk menyerang pemerintah, yang terkesan menyalahkan masyarakat akibat tak taat terhadap larangan mudik yang berpotensi menyebabkan pelanggaran protokol kesehatan.

Apalagi mudik ada kaitannya dengan kebiasaan saat merayakan agama tertentu. Kita tahulah siapa-siapa yang menggoreng isu ini, saling menyalahkan atas sebuah kasus memang sepertinya menjadi sebuah kebiasan di Tanah Air ini.

Jika kita mau jujur semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat menyumbang kesalahan dalam meroketnya kasus positif baru Covid-19 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun