Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sekedar Informasi, Cek Saldo dan Tarik Tunai di ATM Link Mulai 1 Juni Berbayar

21 Mei 2021   13:05 Diperbarui: 21 Mei 2021   13:50 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anjungan Tunai Mandiri atau ATM kini sudah menjadi kebutuhan  utama masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan. 

Fasilitas perbankan ini disiapkan untuk memudahkan para nasabah dalam bertransaksi. Fiturnya pun terus berkembang bermula hanya untuk menarik tunai kini ATM menambah hingga hampir seluruh transaksi perbankan bisa dilakukan melalui ATM.

Mulai dari tarik tunai, setor tunai, cek saldo, transfer bahkan hingga melakukan berbagai pembayaran tagihan kebutuhan sehari-hari seperti membayar tagihan listrik, tagihan listrik dan lain sebagainya.

ATM kemudian melekat menjadi penanda modernisasi industri perbankan dunia, termasuk di Indonesia. Kini setiap bank di Indonesia menyediakan fasilitas ATM.

Mereka malah kini berkolaborasi satu sama lain dalam menyediakan fasilitas jaringan ATM ini. Nasabah bank manapun bisa menggunakan ATM milik bank manapun juga.

Jadi tak harus pemilik rekening di Bank Mandiri bertransaksi melalui ATM milik Bank Mandiri tersebut, mereka bisa menggunakan ATM milik BCA misalnya.

Tentu saja jika hal itu dilakukan akan ada sejumlah biaya tertentu yang dibebankan kepada nasabah. Biasanya biaya penarikan di ATM itu sebesar Rp. 6.500 per satu kali transaksi.

Angka yang secara nominal memang tak bisa disebut terlalu besar, tapi cukup mengganggu juga, jika bisa tak berbayar mengapa tidak, makanya kemudian banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan ATM ditempat mereka membuka rekening, karena gratis.

Nah untuk memberikan kemudahan ini bank-bank milik Pemerintah yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank BRI, BNI, dan BTN beraliansi  untuk menggabungkan operasional ATM mereka dengan nama ATM LINK.

Konsolidasi jaringan ATM Link ini mulai dilakukan sejak akhir 2016 dan mulai beroperasi secara luas pada 2017, tak kurang dari 53.000 ATM link hingga kini tersedia.

Selain jangkauannya yang luas, sejumlah transaksi dasar yang dilakukan di ATM Link ini awalnya gratis bagi nasabah ke empat bank BUMN tersebut, kecuali transfer.

Untuk transfer, biaya yang akan dibebankan kepada nasabah hanya Rp. 4000 saja, lebih murah dibanding dengan transfer antar bank di ATM lain.

Hal-hal seperti cek saldo dan tarik tunai bisa dilakukan secara gratis. Sayangnya beberapa hari belakangan ada kabar beredar bahwa cek saldo dan tarik tunai di jaringan ATM Link menjadi berbayar.

Dan kabar burung itu kemudian terkonfirmasi setelah Bank BNI melalui situs resminya mengumumkan bahwa mulai 1 Juni 2021 cek saldo dan tarik tunai di jaringan ATM LINK tak lagi gratis, akan dikenakan biaya.

"Biaya administrasi ini berlaku terhitung mulai 1 Juni 2021 dan seterusnya sampai dengan adanya perubahan di kemudian hari," tulis situs resmi BNI, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (20/05/21).

Secara rinci, biaya untuk transaksi cek saldo semula tidak dipungut biaya. Dengan kebijakan baru ini, nantinya cek saldo akan dikenakan biaya Rp2.500 per transaksi.

Begitu juga dengan transaksi tarik tunai. Sebelumnya nol rupiah alias gratis, nantinya menjadi Rp5.000 per transaksi.

Kendati begitu, para bank pelat merah tidak mengubah biaya untuk transaksi transfer saldo. Biayanya tetap Rp4.000 per transaksi.

Keempat bank milik negara yang bergabung ke dalam Himbara ini berdalih bahwa pengenaan biaya untuk mendukung kenyamanan nasabah ke depan.

Tak jelas benar kenyamanan seperti apa  yang akan didukung oleh mereka di masa depan. Yang dirasakan oleh nasabah yah sekarang harus bayar untuk sebuah transaksi dasar itu saja.

Saya menduga  keempat bank milik negara tersebut tengah berusaha menggenjot fee based income yang didapat dari setiap transaksi di jaringan ATM milik mereka, untuk memaksimalkan profitabilitas mereka.

Fee based income  menurut sejumlah sumber referensi adalah keuntungan yang didapat oleh bank dari transaksi  atau jasa bank lainnya.

Memang benar  pengenaan biaya transaksi mereka lebih murah dibandingkan bertransaksi di jaringan ATM bank lain.

Untuk cek saldo di ATM bank lain misalnya, dikenakan biaya Rp4.000 per transaksi. Sementara, biaya tarik tunai Rp7.500 per transaksi, sedangkan transfer Rp6.500 per transaksi.

Namun, sebagai bank BUMN tugas mereka kan tak hanya untuk mencetak untung, tapi juga memberi kemaslahatan lebih banyak kepada masyarakat Indonesia pada umumnya.

Apalagi perekonomian masyarakat juga tengah dalam posisi sulit akibat pandemi Covid-19. 1.000 atau 2.000 sungguh sangat berarti.

Mungkin ke depan kebijakan ini bisa kembali dievaluasi oleh Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham di perusahaan milik negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun