I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
Potongan Refrain dari lagu yang dinyanyikan oleh grup band asal Australia  Savage Garden berjudul "I Knew I Loved You" ini menggambarkan bahwa cinta itu terkadang bisa menjadi aneh.
Bagaimana mungkin seseorang jatuh cinta tanpa pernah benar-benar bertemu. Tapi fakta itu memang ada dan benar-benar terjadi.Â
Meskipun saat lagu ini dirilis tahun 1999 fenomena jatuh cinta sebelum bertemu ini masih menjadi anomali.
Kenapa saya sebut anomali, lantaran media yang memungkinkan hal itu terjadi masih sangat terbatas.
Bayangkan, hanya lewat obrolan melalui telepon atau surat seseorang bisa jatuh cinta pada  calon pasangannya, walaupun tentu saja obrolan tersebut dilakukan secara intens.
Berbeda dengan saat ini, fenomena jatuh cinta sebelum benar-benar bertemu kini sudah tak bisa dianggap anomali lagi.
Dunia digital dan pandemi memang nyata mengubah kebiasan hidup  manusia nyaris secara holistik, bahkan untuk urusan cinta.
Menurut sebuah survey yang dilakukan oleh situs kencan daring asal Inggris, Bumble Dating, seperti dilansir CNNIndonesia.
Sekitar 67 persen orang sekarang percaya bahwa sangat mungkin mereka jatuh cinta kepada seseorang sebelum merek benar-benar bertemu di dunia nyata.
Mereka pun sangat yakin bahwa mereka  merasa telah menemukan cinta sejatinya hanya berdasarkan obrolan dan  video.
Meskipun memang untuk melegitimasi rasa tersebut kedua orang tersebut akhirnya harus bertemu langsung secara nyata.
Lebih jauh lagi, hampir setengah dari mereka sangat yakin hubungan yang mereka miliki dengan orang yang dikenalnya secara virtual itu akan cocok dan bisa berlanjut ke jenjang yang lebih serius pertunangan atau pernikahan.
Pandemi memang seperti menegaskan ketajaman penggunaan teknologi internet yang pada dasarnya tengah naik daun, dalam kehidupan manusia.
Penggunaan aplikasi kencan di masa pandemi menjadi sesuatu yang biasa saja. Pasalnya mereka beranggapan tanpa aplikasi kencan secara teknis akan sulit menemukan pasangan lantaran banyak pembatasan-pembatasan akibat pandemi ini.
Secara logika pun sebenarnya jatuh cinta tanpa pernah benar-benar bertemu, hanya lewat chatting dan Video Call sangat mungkin terjadi.
Dan saya pernah mengalami hal tersebut, pasalnya percakapan bila terbangun dengan baik bisa membuat kita tertawa dan tersenyum, dan tentu saja berlanjut berbagi pikiran dan perasaan, suka dan tidak suka, impian dan harapan, rahasia, dan lain sebagainya.
Di sini kita merasa seperti dapat berbicara dengan orang yang benar-benar terlihat, tentang apa saja dan otomatis hal itu membuat kita merasa nyaman untuk mengekspresikan diri dan menjadi diri sendiri dengannya.
Lamban laun, kita menjadi merasa memikirkannya meski telah  berusaha mengabaikan rasa itu.
Perasaan ini akan terekspose dalam diri secara tak kita sadari dengan terus memeriksa smartphone kita, apakah ada pesan dari si dia atau tidak.Â
Mulai menunggu pesannya muncul, dan ketika pesan itu muncul, hati kita  bergembira.Â
Selanjutnya, kita mulai bertanya-tanya pada diri sendiri "What if " dan berandai-andai tentang bertemu dengannya.
Kita mulai membayangkan dan memimpikan kemungkinan masa depan bersama.
Lantas kita mulai pada tahap membuat rencana untuk bertemu, berbicara tentang apa saja, tidak ada batasan, bahkan merasa cukup nyaman untuk mendiskusikan hal-hal yang sifatnya sangat pribadi.
Tahap selanjutnya, setelah berbulan-bulan atau bisa saja berminggu-minggu saling berbicara, kita sadar bahwa kita memang sangat peduli padanya dan mulai jatuh cinta padanya, meskipun  belum pernah bertemu secara fisik.
Secara psikologi hal ini sangat mungkin terjadi meskipun tak selalu bisa berhasil seperti yang diungkapkan oleh dating couch Diane Dorrel, dalam bukunya bertajuk 'The Dating Mirror: Trust Again, Love Again'.
"Memang memungkinkan untuk membangun kedekatan emosi, bahkan kedekatan spiritual dengan seseorang secara online," ujarnya.
Meskipun demikian Dorrel mengingatkan bahwa kemungkinan tidak berhasil untuk menjadikan sebuah hubungan cinta yang permanen juga sangat besar.
Lantaran kehidupan di dunia nyata seringkali berbeda dengan dunia maya. Selain itu, Imajinasi dan ekspektasi kita yang cenderung tak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Itulah jatuh cinta, ia kukuh tak terdefinisi kecuali kita sedang mengalaminya, hanya mereka yang sedang merasakannya lah yang membuatnya terdefinisi.
Meski terdengar naif, jatuh cinta pada seseorang yang belum kita jumpai nyata adanya.
Cinta tidak pernah sama, datang dalam berbagai bentuk dan dalam situasi yang berbeda. Cinta adalah tentang mengambil riisko, dan selama kita semua sadar akan keadaan dan cukup berani untuk menghadapinya, apapun bisa terjadi, begitu juga dengan seseorang di seberang sana yang belum pernah kita temui.
There's just no rhyme or reason
Only the sense of completion
And in your eyes
I see the missing pieces I'm searching for
I think I've found my way home
I know that it might sound
More than a little crazy but I believe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H