Pejabat negara tertinggi seyogyanya memberi contoh yang benar. Menghadiri pernikahan yang sangat mewah dalam suasana dan kondisi masyarakat seperti sekarang dibarengi dengan ekspos yang luar biasa seperti itu bukanlah tindakan yang bijak dan bisa jadi membuat preseden buruk.
Apa gunanya kampanye protokol kesehatan dan pembatasan ini itu terhadap masyarakat dengan alasan memutus mata rantai penyebaran virus corona dilakukan jika suri tauladan tak dipajang oleh pemegang kuasa.
Pantas saja ragam kritik kemudian meluncur dari mulut dan jempol masyarakat kepada Jokowi, Prabowo, dan pejabat lainnya yang menghadiri acara tersebut, lantaran dianggap tak konsisten dalam memberi contoh kebijakan di masa pandemi.
Pantas pula mayoritas rakyat menjadi geram, ketika rakyat sekelas Aurel dan Atta yang memiliki kekayaan dan koneksi petinggi negara melangsungkan penikahan yang datang petinggi negara.
Mirisnya kalau hajatan di kota kecil dan di ujung-ujung gang sana yang datang malah satgas covid-19.
Ini kritik loh yah, bukan nyinyir apalagi menyampaikan ujaran kebencian, karena sebagai pendukung yang waras saya hanya ingin mengingatkan bapak Jokowi itu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H