Joachimsthaler merupakan koin perak yang diterbitkan oleh Kerajaan Bohemia pada tahun 1520. Bahan baku koin tersebut berasal dari sebuah tambang di Joachimstahl atau jika diterjemahkan dari bahasa Jerman bermakna lembah Joachim.
Koin-koin tersebut lantas dinamai Joachimsthaler yang dipersingkat menjadi thaler. Dalam dialek bahasa Belanda, thaler menjadi daler yang kemudian diucapkan kaum imigran mula-mula di Amerika Serikat
Sejak saat itu, kata daler berubah menjadi dollar dan diadopsi ke dalam bahasa Inggris, untuk kemudian disandingkan dengan simbol "$".
Seiring berjalannya waktu dibarengi dengan menguatnya perekonomian AS, simbol dollar menjadi salah satu simbol terkuat di dunia yang maknany tak sekedar mata uang AS.
Simbol tersebut dimaknai seperti lambang mimpi Amerika dengan berbagai turunannya yang bersifat konsumerisme dan komodifikasi.
Begitu simbol itu tampak, otak kita secara otomatis mungkin langsung membayangkan ketamakan dan kapitalisme yang merajalela.
Simbol ini bahkan telah dikooptasi menjadi budaya pop, dan banyak dipinjam untuk menjadi inspirasi bagi para seniman, misalnya Salvador Dali seorang pelukis hyper realistik pernah membuat lukisan indah yang menggambarkan kumis berlambang dollar.
Tak ketinggalan pula seniman pop yang sangat terkenal asal AS, Andy Warhol yang melukiskan simbol dollar dalam lukisan akrilik yang sangat terkenal dan kini berharga ratusan juta dollar.
Tak sampai disitu lambang dollar pun secara luas digunakan untuk bahasa pemrograman komputer hingga emoji-emoji kekinian.
Simbol mata uang Amerika tersebut kini sudah menjadi perlambang prosperity bagi kebanyakan umat manusia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H