Jumlah user mereka pada 22 Oktober 2020 hanya sekitar 6.000 akun, dalam jangka waktu sebulan setelah The Queens Gambit rilis naik sangat tajam menjadi sekitar 30.000 akun pengguna dan terus tumbuh bahkan kini sudah mencapai ratusan ribu pengguna.
Pun demikian dengan penjualan papan catur, menurut catatan platform e-commerce e bay permintaan terhadap papan catur meningkat hingga 250 persen.
Di luar itu, jika dikaitkan dengan polemik yang belakangan lagi "happening" antara Dewa Kipas dengan  Gotham Chess yang berujung pada dwi tarung catur antara Dewa Kipas A.ka Dadang Subur versus GMW Irene Kharisma Sukandar yang rencananya akan dilangsungkan Senin (22/03/21) besok.
Diakui atau tidak, ada andil serial The Queens Gambit juga di dalamnya sehingga polemik yang berawal dari permainan catur daring ini menjadi begitu besar. Selain tentu saja ada isu nasionalisme warganet +62 yang berkelindan dalam soal tersebut.
Namun, tanpa ketertarikan terhadap catur yang terbangun seperti setelah serial ini rilis, polemik Dewa Kipas ini tak akan banyak menyita perhatian publik.
Dan dengan munculnya kontroversi  Dewa Kipas ini atensi masyarakat Indonesia menjadi lebih besar lagi, bahkan jika kita amati di berbagai laman media sosial rencana dwi tarung antara Dewa Kipas vs GMW Irene menjadi hal yang paling ditunggu.
Apapun hasil dan kontroversi yang mengiringinya, fenomena pertarungan catur antar keduanya tersebut seperti sebuah extravaganza yang banyak menarik minat publik, sesuatu yang tak pernah terjadi sebelumnya.
Sebenarnya situasi ini bisa menjadi sebuah modal sosial yang sangat menguntungkan bagi dunia catur Indonesia andai mampu di kelola dengan baik oleh insan catur Indonesia.
Atensi besar masyarakat terhadap dunia catur saat ini menjadi modal besar bagi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) untuk terus menggali bakat-bakat besar catur yang nantinya mampu mengharumkan nama bangsa dan negara.
Ada pelajaran lain yang bisa dipetik dari rentetan semua kejadian in yang menggambarkan pemtingnya sebuah tontonan dalam hal ini film, menjadi sebuah tuntunan yang pada akhirnya bisa mengubah konstelasi sosial kehidupan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H