Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wacana Penambahan Masa Jabatan Presiden, Ketika PKS, Demokrat, dan Amien Rais Menolak Bayangan

15 Maret 2021   07:50 Diperbarui: 15 Maret 2021   08:29 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Urusan politik di negeri ini sungguh menggelikan, tiba-tiba saja PKS, Demokrat, dan Amien Rais menolak "wacana" perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

"Dulu Reformasi dihadirkan dan UUD (Undang-Undang Dasar 1945) diamendemen justru untuk membatasi masa jabatan presiden maksimal dua kali saja," kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid Seperti dilansir Medcom.id, Sabtu (13/03/21)

Hal senada pun diucapkan oleh Partai Demokrat seperti diungkapkan oleh Deputi Badan Pemenangan Pemilu PD Karman Kamhar, yang menyebutkan bahwa masa jabatan yang terlalu lama  bisa membawa ke watak kekuasaan absolut.

Tak ketinggalan Amien Rais mantan politikus PAN ini lewat akun Instagram pribadinya menolak dengan sangat keras wacana penambahan masa jabatan presiden.

"Akankah kita biarkan, plotting rezim sekarang ini, akan memaksa masuknya pasal supaya bisa dipilih ketiga kalinya," kata Amien lewat akun Instagram pribadinya, seperti dilansir CNNIndonesia.com Sabtu (13/03/21).

Lah, emang siapa yang baru-baru ini mengusulkan perpanjangan jabatan Presiden Jokowi menjadi 3 periode?

Menurut sejumlah sumber bacaan yang saya dapatkan yang pertama mewacanakan ini adalah Partai Nasdem pada Senin 7 Oktober 2019.

"Konsistensi pembangunan juga terikat dengan eksekutifnya. Masa jabatan presiden juga berhubungan, nanti didiskusikan semuanya," ujar Johnny  G Plate Sekjen Partai Nasdemdi Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Saat itu.

Kemudian usulan ini sempat diamini oleh Partai PPP melalui salah satu fungsionarisnya Asrul Sani, meskipun ia menyatakan hanya sekedar wacana seperti halnya ada usulan lain yang mengatakan bahwa masa jabatan presiden RI cukup 1 kali saja tetapi durasinya 8 tahun.

Saat itu reaksi Jokowi sebagai Presiden Indonesia dan pemegang kekuasaan saat ini cukup clear ia menolak wacana itu bahkan ia terkesan sangan marah.

"Usulan itu menjerumuskan saya"ujar Jokowi lewat akun Twitter resminya, Minggu (02/12/19).

Lebih jauh lagi Jokowi menambahkan bahwa yang mewacanakan penambahan masa jabatan presiden di masa kepemimpinannya hanya untuk mencari muka atau mencelakannya.

"Ada yang ngomong presiden dipilih 3 periode, itu ada 3. Ingin menampar muka saya, ingin cari muka, padahal saya punya muka. Ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja, sudah saya sampaikan," ucap Jokowi.

Dari sini sebenarnya sudah jelas dan terang wacana itu dimatikan oleh pihak yang paling berkepentingan. Tapi anehnya tiba-tiba saja ramai lagi jadi bahan perbincangan 1 tahun 4 bulan setelah wacana itu pertama kali menguar ke ruang publik.

Ada apa dengan PKS, Demokrat, dan Amien Rais yang menolak suatu isu yang basi?

Jangan-jangan ini gimmick politik mereka agar elektabilitas mereka naik?

Padahal sependek pengetahuan saya, tak ada satu pun partai koalisi pendukung pemerintahan Jokowi yang mewacanakan penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode baru-baru ini.

Ada kesan PKS, Demokrat, dan Amien Rais tengah mencari panggung dan celah untuk menyerang pemerintah atas sesuatu isu yang sudah jelas terang tak pernah menjadi concern Jokowi dan koalisi pendukungnya.

Jadi mereka goreng sendiri isu lama itu agar terlihat kekinian dan menjadi kegaduhan baru diruang publik, mungkin mereka sedang mencoba menjadi pahlawan kesiangan atas sesuatu isu yang muncul 1,4 tahun lalu untuk meraih simpati publik.

PDIP sendiri sebagai partai penguasa melalui Ketua DPP -nya Saleh Basarah, menolak wacana penambahan masa jabatan presiden tersebut.

"Bagi PDIP, masa jabatan presiden dua periode seperti yang saat ini berlaku sudah cukup ideal dan tidak perlu diubah lagi," kata Basarah dalam keterangan tertulisnya, Seperti dilansir CNNIndonesia.Com, Minggu (14/03/21).

Apalagi kemudian setelah mereka angkat isu ini, Hidayat Nur Wahid menyatakan bahwa mereka yakin Jokowi akan menolak wacana penambahan masa  jabatan presiden ini.

"Makanya beliau menolak, karena beliau terpilih sebagai realisasi daripada UUD yang sudah diamandemen. Ketentuannya di Pasal 7 dapat dipilih kembali satu masa jabatan berikutnya, artinya hanya dua kali saja," ujar HNW seperti dilansir Republika Co.id. Minggu (14/03/21).

Terus masalahnya apa ini sebenarnya jika demikian keyakinan pihak yang meributkan isu ini.

Semakin jelas saja disini apa yang tengah coba digoreng oleh PKS, Demokrat dan Amien Rais, seperti nya mereka itu tengah bermain drama recehan berjudul "menolak bayangan".

Sudahlah isu-isu tak produktif seperti ini kita tinggalkan, masa jabatan presiden 2x5 tahun itu udah paling benar dan pas tak perlu digoreng jadi isu yang kehilangan mutunya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun