Gito Rollies pergi meninggalkan kita semua tepat 13 tahun lalu, 28 Februari 2008 setelah selama 3 tahun berjuang keras melawan kanker getah bening atau Linfoma yang telah menginvasi tubuhnya.
Perjalanan musik dan hidup Gito Roliies ini memang penuh warna, beberapa tahun diakhir masa hidupnya ia telah bermetamorfosis menjadi seseorang yang baru.
Dari dunia pertunjukan musik rock yang bergelimang kehidupan hedonisme, menjadi seseorang yang sangat religius.
Ia tinggalkan dunia entertaimen untuk berhijrah menjadi seseorang yang sangat Islami, panggung rock bersalin rupa menjadi panggung dakwah.
Lelaki kelahiran Biak Papua pada 1 November 1947 ini memiliki nama lengkap Bangun Soegito Toekiman.
Nama Gito mulai dikenal publik saat dirinya bergabung dengan grup band asal Bandung The Rollies pada tahun 1968.Â
Dengan gaya rambutnya yang "Afro America Looks", Gito menjadi terlihat seperti superstar musik soul dan funk berkulit hitam asal Amerika, James Brown.
Lantaran memiliki tone suara yang tak jauh berbeda, Gito yang bersuara serak mengikuti gaya dan teknik vokal The Godfather of soul music James Brown.
Menurut sejumlah literatur yang saya baca, di awal karirnya Gito banyak menyanyikan lagu-lagu milik James Brown diantaranya, I Feel Goods, Its a Man Man World hingga Cold Sweat,ketiga lagu ini bahkan dimasukan ke dalam album perdana The Rollies yanh direkam Phiilip Production perusahaan rekaman asal Singapura.
Selain memilki timbre suara yang sangat khas, aksi panggung Gito ketika membawakan lagu pun sangat menarik, ia berputar-putar eksplosif pendeknya aksi panggung yang dia miliki "super sekali".
Apalagi ternyata ia memiliki kemampuan untuk memainkan berbagai instrumen musik mulai dari alat musik tiup trumpet hingga biola dengan sangat piawai.